Selasa, 17 September 2024

Pendekatan Kimia

kimia adalah suatu kajian tentang benda mati dan benda hidup dari aspek susunan materi dengan perubahan yang bersifat tetap

secara fisis, air dan alkohol mempunyai sifat yang mirip yaitu bening. tetapi secara kimia, air dan alkohol mempunyai sifat yang berbeda yaitu ketika berinteraksi dengan api

mengapa air dan alkohol mempunyai sifat yang berbeda ketika berinteraksi dengan api? inilah yang akan dijawab oleh teori-teori kimia

gugus fungsi adalah gugus atom atau molekul yang berperan pada sifat kimia suatu senyawa, suatu senyawa yang memiliki gugus fungsi yang sama akan memiliki kemiripan reaksi

formalin adalah nama umum untuk larutan 33% formaldehid yaitu senyawa aldehid yang dikenal juga dengan nama metanal, digunakan untuk mengawetkan tubuh organisme yang sudah mati

alkohol dan eter dapat dibedakan melalui reaksi dengan logam Na dimana alkohol bereaksi sedangkan eter tidak bereaksi

aldehid dan keton dapat dibedakan melalui reaksi dengan pereaksi fehling dan tollen's dimana aldehid teroksidasi sedangkan keton tidak terjadi reaksi

endapan merah bata Cu₂O terbentuk ketika aldehid diuji dengan peraksi fehling, sedangkan cermin perak terbentuk ketika aldehid diuji dengan peraksi tollen's

senyawa karbon dibentuk dari substitusi atom H dari alkana dengan gugus lain seperti OH (alkohol), O (eter), COH (aldehida), CO (keton), COOH (asam karboksilat), dan COOR (ester)

haloalkana adalah senyawa alkana yang satu atau lebih atom H-nya digantikan oleh unsur halogen seperti flourin, klorin, bromin, dan iodin

metanol memiliki titik didih 64.7 °C digunakan untuk pembuatan formalin dan bersifat racun, etanol digunakan sebagai zat antiseptik dan pelarut pada minyak wangi

gliserol digunakan sebagai pelumas dan bahan makanan, ketika direaksikan dengan asam nitrat menghasilkan nitrogliserin sebagai bahan peledak

asam asetat yang dikenal sebagai cuka digunakan untuk pemberi rasa asam pada makanan, asam benzoat sebagai pengawet pada makanan dan minuman

parasetamol memiliki nama kimia para-asetilamino fenol dengan rumus kimia C₈H₉NO₂, sedangkan nama kimia aspirin adalah asam orto-asetiloksi benzoat dengan rumus kimia CH₈O

pada tahun 1833, ilmuwan jerman, eilhard mitscherlich berhasil membuat benzena melalui distilasi asam benzoat dan kapur, senyawa tersebut kemudian diberi nama benzin

friedrich august kekule mengusulkan struktur benzena berupa cincin heksagonal yang terdiri atas tiga ikatan tunggal dan tiga ikatan rangkap yang posisinya berselang-seling

benzena adalah senyawa aromatik dengan rumus kimia C₆H₆ memiliki struktur berbentuk segienam dan berikatan rangkap selang seling

berdasarkan hasil analisis sinar-x diketahui bahwa ikatan rangkap pada molekul benzena tidak terlokalisasi pada karbon tertentu melainkan dapat berpindah-pindah

benzena bersifat kurang reaktif karena memiliki ikatan terkonjugasi yang mengalami resonansi sehingga reaksi terhadap benzena umumnya memerlukan katalis

sifat fisis dari benzena yaitu tidak berwarna, mudah terbakar, dan berwujud cair seperti aspirin, anilina, asam benzoat, dan parasetamol

benzena digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik dan detergen, tetapi juga diketahui dapat menyebabkan kanker sel darah putih atau leukimia bagi manusia

aspirin atau asam asetilsalisilat memiliki sifat analgesik, antipiretik, antiradang, dan antikoagulan sehingga biasanya digunakan sebagai obat sakit gigi dan sakit kepala

parasetamol atau asetaminofen berasal dari nama senyawa kimia, yaitu para-acetyl-amino-phenol dan N-acetyl-para-aminophenol, merupakan zat analgesik

istilah karbohidrat diambil dari kata karbon dan hidrat, karbohidrat juga dikenal dengan nama sakarida, dari kata saccharum yang berarti gula

monosakarida memiliki dua gugus fungsi, yaitu gugus karbonil (C=O) dan gugus hidroksil (OH). penggolongan monosakarida berdasarkan letak gugus karbonilnya

suatu molekul dikategorikan dalam lipid karena mempunyai kelarutan yang rendah di dalam air sekaligus bersifat larut dalam pelarut nonpolar seperti eter dan kloroform

semakin panjang rantai asam lemak atau semakin sedikit ikatan rangkap maka semakin rendah kelarutannya dalam air

asam lemak tak jenuh umumnya ditemukan pada minyak tanaman, sedang asam lemak jenuh umumnya ditemukan pada lemak hewan, asam lemak tak jenuh memiliki titik leleh lebih rendah dibanding asam lemak jenuh

lemak dan minyak merupakan ester dari asam lemak dan gliserol yang disebut trigliserida, bersifat non polar sehingga tidak larut di dalam air, tetapi larut di dalam pelarut nonpolar

asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap, sedangkan asam lemak takjenuh adalah asam lemak yang memiliki ikatan rangkap

asam lemak takjenuh tunggal biasa disebut omega-9, penamaan ini disebabkan ikatan rangkapnya terletak pada atom C kesembilan

omega-3 dan omega-6 merupakan nama lain dari asam lemak takjenuh ganda yang ikatan rangkapnya terletak pada atom C ketiga dan keenam

asam lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah yang berujung pada penyakit jantung koroner dan hipertensi sehingga gunakanlah minyak yang mengandung asam lemak takjenuh

protein tersusun atas beberapa asam amino yang merupakan senyawa turunan dari asam karboksilat yang mengandung gugus amina (NH₂) dan karboksil (COOH)

unsur-unsur logam cenderung membentuk senyawa basa, sedangkan unsur-unsur nonlogam cenderung membentuk senyawa asam

hukum kekekalan massa menurut lavoisier, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap

hukum perbandingan tetap menurut proust, perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap

hukum perbandingan berganda menurut dalton, perbandingan massa unsur dalam suatu senyawa merupakan bilangan bulat dan sederhana

hukum perbandingan volume menurut lussac, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat

reaksi redoks dalam sebuah sel dapat berlangsung jika ada perbedaaan potensial yang bernilai positif dari kedua elektrode yang digunakan

harga potensial mutlak suatu elektrode tidak dapat diukur sehingga ditetapkan suatu elektrode standar sebagai rujukan yaitu elektrode hidrogen

elektrode hidrogen terdiri atas gas hidrogen murni yang tekanannya adalah 1 atm pada 25° c dimana gas tersebut dialirkan melalui sepotong platinum yang dicelupkan dalam larutan yang mengandung ion hidrogen

baterai terdiri atas wadah terbuat dari seng dan bertindak sebagai anode serta batang karbon sebagai katode

elektrolit pada baterai lechlanche adalah campuran MnO₂, NH₄Cl, sedikit air, dan kadang-kadang ditambahkan ZnCl₂ dalam bentuk pasta

baterai alkalin terdiri atas anode seng dan katode mangan dioksida serta elektrolit kalium hidroksida yang dapat menghasilkan dua kali energi lechlanche

sel aki (accumulator) terdiri atas elektrode Pb sebagai anode dan PbO₂ sebagai katode dimana keduanya dicelupkan dalam larutan H₂SO₄ 30%

pada reaksi pemakaian sel aki, molekul H₂SO₄ diubah menjadi PbSO₄ dan H₂O sehingga konsentrasi H₂SO₄ dalam larutan semakin berkurang sehingga perlu diisi kembali

sel bahan bakar hidrogen-oksigen terdiri atas anode dari lempeng nikel yang dialiri gas hidrogen dan katode dari lempeng nikel oksida yang dialiri oksigen

elektrolit dari sel hidrogen-oksigen adalah larutan KOH pekat. pada sel ini biasanya menggunakan platina atau senyawa paladium sebagai katalis

sel elektrolisis ditemukan oleh ilmuwan inggris michael faraday, terjadi reaksi kimia ketika arus listrik dialirkan pada suatu larutan elektrolit

proses penggunaan arus listrik untuk menghasilkan reaksi kimia dalam sel elektrolisis tidak dapat berlangsung secara spontan karena dibutuhkan arus listrik

apabila arus listrik searah dialirkan ke dalam larutan elektrolit melalui elektrode maka larutan elektrolit tersebut akan terurai, disebut elektrolisis

elektrolisis yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia merupakan kebalikan dari sel volta

dalam sel elektrolisis, jumlah zat yang diendapkan atau yang melarut pada elektrode berbanding lurus dengan jumlah arus yang melewati elektrolit (hukum I faraday)

jika arus dialirkan ke dalam beberapa sel elektrolisis maka jumlah zat yang dihasilkan pada masing-masing elektrodenya sebanding dengan massa ekuivalen masing-masing zat tersebut (hukum II faraday)

pelapisan kromium melalui elektrolisis, dengan cara melarutkan CrO₃ dengan asam sulfat encer. kromium (IV) akan tereduksi menjadi kromium (III) lalu tereduksi menjadi logam Cr

proteksi katodik dilakukan dengan cara melapisi besi dengan logam yang memiliki sifat pereduksi lebih kuat, seperti Zn dan Mg. besi sebagai katode sedangkan logam yang melapisinya sebagai anode

pada proses korosi, besi bertindak sebagai anode yang mengalami oksidasi membentuk Fe²⁺ sedang O₂ mengalami reduksi menjadi OH- dimana gabungan keduanya membentuk karat

aloi adalah campuran logam dengan logam lain yang menghasilkan campuran logam yang lebih tahan karat, misalnya campuran Ni dengan Cr

diantara zat kimia yang tergolong karsinogen yaitu nitrosamin yang terbentuk dari proses pemanggangan

pembuatan amonia di laboratorium dilakukan dengan cara mereaksikan amonium klorida dengan natrium hidroksida

pembuatan gas oksigen di laboratorium dilakukan dengan cara memanaskan KClO₃ dengan menggunakan katalis MnO₂

asam sulfat diperoleh melalui proses kontak dengan menggunakan katalis vanadium (v) oksida

proses kontak pembuatan asam sulfat

S(s) + O₂(g) ---> SO₂(g)

2 SO₂(g) + O₂(g) ---> 2 SO₃(g)

SO₃(g) + H₂SO₄(l) ---> H₂S₂O₇(l)

H₂S₂O₇(l) + H₂O(l) ---> 2 H₂SO₄(l)

isotop-isotop yang tidak stabil secara alami mencapai kestabilannya dengan cara meluruh, yaitu melepaskan neutron atau menarik proton

pada saat meluruh, isotop-isotop tersebut melepaskan radiasi berupa energi disertai dengan pemancaran partikel

waktu paruh suatu radioisotop ditentukan dengan cara mengukur perubahan radiasi dari massa suatu radioisotop selama periode tertentu

ketika makhluk hidup meninggal, jumlah karbon-14 yang terkandung dalam tubuhnya akan meluruh. dari sinilah ilmuwan dapat menghitung usia fosil tersebut

perkembangan teori alam semesta menyatakan bahwa alam semesta dan tubuh manusia dibentuk dari materi yang sama: oksigen di paru-paru kita, karbon di otot kita, kalsium di tulang kita, besi di darah kita

kalor diradiasikan dalam bentuk gelombang elektromagnetik, ada yang bisa dilihat keberadaannya dan ada juga yang tidak

pada suatu reaksi kimia, atom-atom berpisah, kemudian bergabung kembali dengan susunan berbeda, tetapi massa keseluruhannya tetap

pada suatu reaksi kimia, atom-atom membentuk molekul dengan perbandingan tertentu yang sederhana

sifat koligatif tidak bergantung pada interaksi antara molekul pelarut dan zat terlarut, tetapi bergantung pada jumlah zat terlarut yang larut pada suatu larutan

gaya antar molekul yang kuat memberikan efek pada titik didih, yaitu gaya antar molekul yang semakin kuat menyebabkan titik didihnya semakin tinggi

hasil eksperimen yang dilakukan marie francois raoult, melarutkan suatu zat terlarut menyebabkan penurunan tekanan uap larutan

sifat koligatif terdiri atas penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih dan penurunan titik beku, dan tekanan osmotik

osmosis adalah merembesnya partikel pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat melalui suatu membran semipermeabel

dua larutan yang memiliki tekanan osmotik yang sama disebut larutan isotonik, jika lebih tinggi dinamakan hipertonik, dan jika lebih rendah dinamakan hipotonik

diantara aplikasi dari tekanan osmotik yaitu pemanfaatan garam untuk membasmi hama seperti keong dan lintah, lalu obat tetes mata dibuat mendekati isotonis dengan cairan mata, cairan infus dibuat isotonis dengan cairan intra sel agar sel-sel darah tidak mengalami kerusakan, lalu pengolahan air limbah menggunakan cairan hipertonik

pada desalinasi air laut, air tawar dipisahkan dari garam-garam pekat air laut. diantara metode desalinasi yaitu penyulingan, pembekuan, osmosis terbalik, elektrodialisis, dan pertukaran ion

logam-logam pada umumnya memiliki sifat energi ionisasi dan afinitas elektron yang relatif kecil sehingga cenderung mengalami oksidasi atau melepas elektron

tidak semua logam mampu bereaksi dengan asam, contohnya perak dan tembaga tidak mampu mereduksi ion hidrogen

unsur H bila sendirian bersifat reaktif, tetapi ketika berikatan dengan unsur O maka menjadi air dengan rumus kimia H₂O

unsur Cl bila sendirian bersifat racun, tetapi ketika berikatan dengan unsur Na maka menjadi garam dengan rumus kimia NaCl

laju reaksi sangat bergantung pada konsentrasi pereaksi yang dinyatakan dalam orde reaksi

menentukan persamaan laju reaksi harus berdasarkan percobaan, konsentrasi awal salah satu pereaksi dibuat tetap, sedang konsentrasi awal pereaksi yang lain dibuat bervariasi

umumnya setiap kenaikan suhu 10° C akan memperbesar laju reaksi dua sampai tiga kali sehingga berlaku rumus v₂ = v₁ (2)ᵀ²⁻ᵀ¹ᐟ¹⁰

reaksi kimia dapat terjadi bila ada tumbukan antara molekul zat-zat pereaksinya, dengan syarat posisinya tepat dan energinya cukup

katalis membantu memberikan mekanisme reaksi lain yang memiliki energi aktivasi lebih rendah, sehingga reaksi lebih mudah dan lebih cepat berlangsung

asam berasal dari bahasa latin acetum yang berarti cuka, bila dicicip rasanya masam dan bila disentuh terasa kesat

basa berasal dari bahasa arab alkali yang berarti abu, bila dicicip rasanya pahit dan bila disentuh terasa licin

tingkat keasaman suatu senyawa tergantung pada konsentrasi ion H+ yang dihasilkan ketika senyawa tersebut dilarutkan dalam air

semakin banyak jumlah ion H+ yang dihasilkan maka suatu larutan akan bersifat semakin asam

darah bekerja optimal sebagai pembawa oksigen pada pH sekitar 7.4 dan jika pH darah di atas 10 atau di bawah 5 maka akan menyebabkan kerusakan organ

semakin besar nilai kelarutan (s) atau molaritas (M) maka semakin mudah zat tersebut untuk larut dalam air

selain karbon dan hidrogen, unsur-unsur yang cenderung ada dalam senyawa organik adalah oksigen, nitrogen, fosforus, sulfur, dan halogen

7 unsur sering ditemui di alam dalam bentuk molekul diatomik yaitu hidrogen, nitrogen, oksigen, fluorin, klorin, bromin, dan iodin

kegunaan alkana terutama sebagai bahan bakar seperti elpiji, kerosin, bensin, juga sebagai pelarut berbagai jenis hidrokarbon

kegunaan alkena terutama sebagai bahan baku plastik, karet, dan alkohol, bila dicampur dengan O₂ maka dapat digunakan sebagai obat bius

kegunaan alkuna terutama asetilena dengan rumus molekul C₂H₂ dapat digunakan untuk mengelas besi dan baja

senyawa-senyawa berbeda, karena perbedaan struktur maupun perbedaan konfigurasi, tetapi mempunyai rumus molekul sama disebut isomer

atmosfer di permukaan bumi bukannya hampa udara tetapi ada partikel yang tidak kasat mata dinamakan fluida gas, inilah penyebab terjadinya perbedaan suhu udara berdasarkan ketinggian

mengapa suhu udara di dataran rendah lebih tinggi karena partikel udara lebih rapat sehingga lebih mudah menyimpan panas ketimbang di dataran tinggi yang tekanannya lebih rendah

menurut le chatelier, suatu sistem walaupun telah setimbang akan tetap berusaha mempertahankan kesetimbangannya apabila ada faktor-faktor dari luar yang mempengaruhinya

helium didapat melalui pemisahan dari gas alam yaitu dengan cara pendinginan sampai gas alam mencair pada suhu sekitar -156° C

argon, neon, kripton, xenon diperoleh sebagai hasil samping dari industri pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen melalui proses destilasi udara cair

flourin diperoleh dari elektrolisis leburan KHF₂, klorin dari elektrolisis leburan NaCl, bromin dari reaksi Cl₂ dengan senyawa Br- dalam air laut, dan iodin dari reduksi NaIO₃ atau KIO₃

unsur-unsur golongan logam alkali diperoleh dari elektrolisis leburan garam halidanya, reaksi nyala natrium berwarna kuning, kalium berwarna ungu

berelium diperoleh dari elektrolisis berelium klorida, magnesium dari ekstrak bijih tambang, kalsium dan barium dari hidrolisis garam klorida, radium dari hasil peluruhan radioaktif ²³⁸U

fosfor diperoleh dari mineral alam yang dipanaskan sampai suhu 1.500° C dalam tanur listrik dengan pasir dan karbon

aluminium di alam sangat berlimpah dalam bentuk oksidanya karena sangat reaktif dengan oksigen, sumber aluminium di alam yaitu dalam bentuk penyusun bijih bauksit

belerang dihasilkan dari proses vulkanik, silika dari pemanasan dengan serbuk magnesium yang diberi HCl encer kemudian disaring menghasilkan 97% silikon dan sisanya silika

titanium dihasilkan melalui reduksi kimia yaitu titanium tetraklorida dipanaskan sampai suhu 850° C dengan magnesium atau natrium dalam atmosfer argon

krom dihasilkan dengan cara kromit direduksi secara langsung dengan memanaskannya dengan karbon dalam tanur listrik, krom digunakan sebagai pelapis besi agar tahan karat