Ada ribuan bahasa yang ada di dunia ini. Dari sebanyak itu bahasa yang ada, tentu tidak semuanya berguna untuk dipelajari atau dikuasai. Dengan kata lain, bahasa memiliki kegunaan yang subyektif. Suatu bahasa bisa jadi berguna bagi suatu pihak tetapi tidak bagi pihak lain. Jadi tergantung kebutuhan dan keperluan. Bagi penulis, bahasa yang bermanfaat untuk dipelajari dan dikuasai hanya ada tiga yaitu Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Bahasa Arab penting karena sumber agama Islam ditulis dalam Bahasa Arab. Selain itu buku-buku para ulama juga ditulis dalam Bahasa Arab. Bahasa Indonesia penting karena penulis hidup di sebuah negeri yang menggunakan bahasa ini, suatu negeri dengan jumlah populasi terbesar keempat di dunia. Bahasa Inggris juga penting karena sebagai bahasa internasional, bahasa yang bisa digunakan sebagai alat komunikasi dengan bangsa-bangsa di dunia.
Para ahli linguistik selalu menekankan bahwa untuk bisa berkomunikasi menggunakan bahasa asing, yang diperlukan adalah kosakata yang sering digunakan saja. Jadi seorang yang mau mempelajari suatu bahasa tidak perlu menguasai semua kosakata yang ada karena disamping tidak semuanya berguna, juga hampir tidak mungkin dilakukan. Kita tidak perlu mengerti kosakata semua nama hewan, misalnya, tetapi kita perlu mengerti nama hewan yang terkenal dan ada di sekitar kita.
Demikian juga dengan matematika. Tidak semua konsep matematis diperlukan oleh semua orang. Dengan demikian matematika juga memiliki kegunaan subyektif. Dari sini kemudian timbul pertanyaan: apakah ada konsep-konsep matematika yang memiliki kegunaan obyektif yaitu yang dibutuhkan oleh semua orang? Jawabannya: ada. Hampir semua orang selalu membutuhkan aritmatika dan perbandingan. Ini saja sebenarnya karena geometri dan kalkulus hanya diperlukan oleh kalangan tertentu.
Dalam konsep aritmatika, kegiatan berhitung melibatkan operasi penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perpangkatan, dan pengakaran. Bilangan dalam konsep aritmatika dasar bisa dibuat dalam tiga bentuk yaitu pecahan, desimal, dan persen. Ada dua jenis perbandingan yaitu perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai. Berbeda dengan menghitung yang hanya melibatkan operasi hitung, mengukur selalu dikaitkan dengan kegiatan membandingkan. Yang terakhir dari matematika adalah aljabar. Konsep yang dikembangkan dari Bangsa Arab ini telah membantu kegiatan berhitung dalam dunia modern.