Pendekatan Filsafat

ontologi berbicara tentang keberadaan sesuatu, epistemologi berbicara tentang bagaimana cara mengetahuinya

pertanyaan epistemologi dilakukan secara konjungsi melalui pertanyaan: bagaimana kita bisa tahu atau tahu dari mana

hukum menyatakan apa yang terjadi pada suatu keadaan, sedang teori menjelaskan mengapa suatu hal terjadi, hipotesis yang diterima sebagai kebenaran oleh komunitas ilmiah dinamakan teori

induksi artinya belajar dari pengalaman yaitu dengan menyimpulkan kebenaran umum dari pola-pola yang ditemukan dalam pengalaman

justifikasi hanya dapat memastikan pengetahuan yang memiliki dasar yang terjamin, baik dalam kebenaran rasional yang terbukti dengan sendirinya maupun bukti empiris yang tidak terbantahkan

pragmatisme sebagai aliran filsafat yang menganggap kebenaran dengan cara melihat pada akibat atau hasil yang bermanfaat secara praktis

eksistensialisme menganggap fakta utama kemanusiaan adalah kebebasan untuk memilih, tidak hanya untuk bertindak, tetapi juga untuk mengubah diri menjadi sesuatu yang baru

idealisme menganggap realitas ada sepenuhnya sebagai gagasan di dalam pikiran, karena pengetahuan tentang realitas di luar pengalaman mental tidak mungkin

fenomenalisme sebagai lawan dari idealisme menganggap objek fisik seluruhnya terdiri dari pengalaman, karena itu fenomenalisme menerima keberadaan dunia eksternal

semua kebenaran yang mungkin mengenai gagasan diungkapkan secara apriori yang dapat diketahui dengan pikiran semata, semua kebenaran tentang dunia diungkapkan secara aposteriori yang berdasarkan pengalaman

ilmu murni berfokus untuk menemukan pengetahuan baru, sedangkan ilmu terapan berfokus pada pemecahan masalah

mesin uap tidak akan ditemukan tanpa adanya ilmu fisika, di lain pihak keberhasilan mesin uap mendorong pengembangan ilmu fisika, wa bil khusus termodinamika

di dalam ilmu fisika tidak ada tempat bagi spekulasi karena semua premis atau proposisinya harus didukung bukti eksperimen atau observasi, atau dapat ditunjukan secara matematis

teori big bang disimpulkan dari silogisme apriori yang diturunkan melalui penalaran murni lewat logika ataupun matematika, yaitu solusi dari persamaan-persamaan einstein

teori big bang juga didukung oleh data-data hasil observasi seperti jumlah besarnya helium dan deuterium yang diamati dalam semesta, latar belakang radiasi gelombang mikro yang diamati dalam kosmos, dan distribusi radio galaksi

di dunia ini ada kebenaran yang terbukti dengan sendirinya, kebenaran rasional sering digunakan fisikawan lewat matematika  sebelum dibuktikan melalui pengalaman

secara garis besar, ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi empat bagian yaitu ilmu alam, ilmu sosial, ilmu humaniora, dan ilmu keagamaan 

diantara sifat ilmu yaitu menimbulkan kepekaan terhadap hak-hal yang berada di bawah permukaan, mengenai realitas yang tidak nampak dari luar

ilmu bukan tentang fakta, tetapi bagaimana cara berpikir dan mengungkap apa yang di balik fakta, karena itulah setiap ilmu memiliki rahasia

menurut bertrand russell pengetahuan terbagi menjadi dua, pertama pengetahuan mengenai fakta-fakta, kedua pengetahuan mengenai hubungan antara fakta

semua pengetahuan tentang realitas dimediasi oleh bahasa dan matematika, apa yang kita pikirkan tentang dunia hanya berbentuk ketika disampaikan melalui bahasa dan matematika

realitas sebagai konstruksi mental menunjukan bahwa apa yang disebut realitas adalah bagian dari pikiran, bukan fakta yang objektif

apabila pekerjaan untuk mengetahui adalah mudah, mengapa banyak orang tidak mengetahui

ketika kaum ateis menghubungkan agama dengan magis, mistis, dan tahayul, kaum agama justru menanggapinya secara santai, sebab proposisi tersebut memang setengah benar, banyak agama dibangun di atas mitologi

menurut arthur schopenhauer, manusia sebagai makhluk yang berkeinginan sebagai esensinya, semua manusia terjebak dalam kehidupan dan hanya seni yang dapat membebaskannya

gagasan dialektika mengisyaratkan bagaimana suatu konsep berasal dari yang lain, dengan kata lain suatu wacana berasal dari suatu represi sehingga bisa dilacak darimana ia berasal

para filsuf mengamati hubungan antara fakta dan nilai, bahwa kita tidak mampu melihat sesuatu secara bebas nilai sebagai fakta semata tanpa mebel-embel nilai

para pemikir politik modern mengungkapkan bahwa nilai muncul dari struktur kekuasaan yaitu sebagai strategi untuk bertahan hidup

setiap warga negara berhak mengajukan keberatan manakala kebijakan yang diambil pemerintah dirasa memberatkan rakyat berdasarkan semangat kekeluargaan

michel foucault memandang manusia terjebak dalam hubungan kekuasaan historis sehingga tunduk pada tekanan sosial, tujuan pemikiran adalah mencapai esensi diri yaitu kebebasan untuk bertindak maupun mengubah diri

immanuel kant berupaya menjembatani antara spekulasi rasional dan keraguan empiris, menurutnya pikiran menjadi fokus utama dari filsafat sedangkan ruang, waktu, dan sebab akibat sebagai cara manusia melihat kenyataan

filsafat mirip dengan sains yang tidak pernah berdiri pada kebenaran akhir tetapi mengikuti teori-teori yang tampak berhasil, berbeda dengan agama yang berdiri pada kebenaran akhir

sains berfokus pada kualitas objektif yang menawarkan konsensus bagi para pengamat karena dapat dinyatakan dalam bahasa matematis

sebagaimana perjalanan agama di barat mempunyai sisi gelap dalam hal pengetahuan kosmologi, begitupun sains mempunyai kelemahan dalam hal pengetahuan eugenika

sains eugenika yang pernah dikembangkan di barat menganggap manusia seperti barang mekanis yang bisa diitingkatkan kemampuannya, seperti otak yang lebih cepat sebagaimana prosesor pada komputer

sains lebih pada bagaimana menemukan pengetahuan baru, teknologi lebih pada bagaimana menerapkan pengetahuan yang telah diketahui untuk kegunaan praktis

agama dasarnya adalah keyakinan sehingga bersifat deduktif, sedangkan sains dasarnya adalah bukti sehingga bersifat induktif

adab itu setengah dari ilmu, tanpa adab suatu ilmu menjadi kurang berfaedah, karena itu perhatikan adab sebelum mempelajari ilmu

hal yang utama dari ilmu adalah metodologi, yaitu bagaimana orang mengetahui sesuatu, melalui jalan apa orang bisa sampai pada ilmu

dalam penelitian ilmiah, bila masih dalam tahapan teoretis maka masih dianggap hipotesis, setelah dibuktikan dalam dunia nyata barulah dapat dianggap benar

penyebab yang paling sering terjadi mengapa orang mengalami miskonsepsi adalah konsep yang tertukar, dua konsep berbeda dianggap sama

dalam metodologi penelitian disebutkan, hubungan korelasi tidak selalu menunjukan hubungan kausal

melalui statistika, besaran populasi dapat diketahui hanya dengan mengetahui besaran sampel yang mewakili besaran populasi

melalui perbandingan, besaran keseluruhan dapat diketahui hanya dengan mengetahui besaran sebagian asalkan nilai perbandingannya diketahui

perbedaan antara ilmu sosial dengan ilmu alam telah diungkapkan oleh ilmuwan jerman max weber yang mengajukan istilah verstehen dalam menjelaskan gejala manusia

sejak ada mesin algoritma, apa lagi yang mau ditulis coba, semua yang kita pikirkan sudah ada orang lain di luar sana yang menulisnya

perdebatan filsuf sepanjang masa seputar pengetahuan ialah apakah pengetahuan ditemukan atau diciptakan, termasuk konsep tuhan apakah fakta atau hanya ada dalam pikiran

zaman aufklarung ditandai dengan munculnya deisme yaitu paham yang mengakui keberadaan tuhan sebagai pencipta tetapi menolak kekuasaan tuhan

keraguan tentang agama melahirkan paham deisme yaitu paham yang menyatakan tuhan ada tetapi tidak terlibat dalam urusan manusia, karenanya disebut tuhan para filsuf atau tuhan agama buddha

deisme menerima keberadaan tuhan tetapi tidak melihat tanda-tanda keterlibatan tuhan dalam urusan manusia, memandang tuhan begitu jauh dan tidak responsif terhadap doa

masalah kejahatan menjadi isu sentral dalam perdebatan agama ketika orang yang tidak beriman mengutip kejahatan manusia dan alam sebagai bukti bahwa tuhan yang baik tidak ada

orang yang tidak beriman melihat ada kontradiksi bila tuhan yang baik gagal mengendalikan kejahatan ketika di waktu yang sama tuhan memiliki kekuasaan untuk mencegahnya

konsep tuhan mestinya sebagaimana adanya tuhan, bukan bagaimana harapan manusia tentang tuhan, karena tuhan bukan hasil imajinasi manusia

sebagai nontheistic religion, yang ditolak agama buddha bukan keberadaan tuhan, tetapi kekuasaan tuhan

secara resmi agama yang digolongkan ke dalam nontheistic religion hanya agama buddha, sedang di luar agama ada aliran kepercayaan yang bertuhan tetapi tidak beragama

agama buddha bukan berasal dari wahyu, hanya hukum semesta yang ditemukan oleh siddharta gautama yang berasal dari india
 
aliran materialisme menyangkal keberadaan tuhan dan menyatakan agama sebagai sebuah pelarian sementara dari realitas
 
menurut aliran materialisme, tidak ada kehidupan setelah kematian, alam semesta terbentuk dengan sendirinya, dengan demikian tujuan hidup manusia yaitu pengejaran akan kesenangan dan kenikmatan

tulisan karl marx yang berjudul the difference between the natural philosophy of democritus and epicurus, menunjukan bahwa ia mungkin mengambil pemahaman anti tuhan atau anti agama dari filsuf yunani yang bernama epicurus

sigmund freud menganggap kepercayaan terhadap tuhan sebagai ilusi pada tahap kanak-kanak umat manusia, tuhan hanyalah proyeksi dari keinginan manusia akan figur ayah yang melindungi dalam menghadapi kegetiran dunia

karl marx memandang agama sebagai desahan makhluk yang tertekan, candu masyarakat untuk membuat penderitaan hidup dapat tertangguhkan, digunakan untuk menopang tatanan sosial yang telah mapan

pandangan freud dan marx tentang tuhan dan agama hanya setengah benar, dalam artian dari sekian banyak konsepsi tentang tuhan dan agama di dunia tentu tidak mungkin semuanya benar

sebagai seorang rasionalis, spinoza selain menolak mujizat dan kehidupan setelah kematian juga menolak kekuasaan tuhan yang ikut terlibat dalam urusan manusia di dunia

pemikiran spinoza ini mirip dengan agama buddha dalam arti yang ditolak bukan keberadaan tuhan tetapi kekuasaan tuhan, gautama sendiri adalah seorang reformis yang memperbarui agama hindu

tidak ada alasan lain bagi kaum ateis selain menyatakan bahwa keteraturan alam semesta dalam menopang kehidupan di bumi sebagai kebetulan, bukan dari hasil rancangan

padahal dengan akurasi yang begitu sesuai dimana beda sedikit saja maka keteraturan tersebut akan mengalami disfungsi maka tidaklah tepat jika dikatakan hasil dari kebetulan

ketika atmosfer bumi terlapisi oleh lapisan ozon yang menahan sinar ultraviolet sehingga mencegah berbagai penyakit pada manusia, ini tentu saja pengondisian

manusia bahasanya sama, warna kulitnya sama, rambutnya sama, kepribadiannya bisa berbeda-beda

beranjak dari konsep bakat, bila dalam suatu populasi terdapat orang-orang berbakat, pertanyaannya adalah siapa yang akan merekrut mereka

berbeda dengan amerika serikat dimana output ekonomi dikendalikan sektor swasta, sedang di indonesia output ekonomi dikendalikan sektor publik

rahasia dari hidup terletak pada waktu yaitu bagaimana orang mengisi waktunya yang 24 jam

standarnya dalam 24 jam dibagi menjadi: 8 jam untuk istirahat, 8 jam untuk rekreasi, dan 8 jam sisanya digunakan untuk bekerja

bakat akademik terbagi menjadi dua, bakat matematika untuk saintek sedang bakat bahasa untuk soshum

untuk menjawab apa yang membuat beberapa orang berhak memerintah orang lain, teori kontrak sosial menyatakan bahwa orang hanya dapat diatur secara sah jika mereka menyetujuinya

legitimasi lebih penting ketimbang legalitas, bahkan legitimasi harus lebih dulu ada sebelum adanya legalitas, walau keduanya sama-sama penting

yang namanya kekuasaan bisa menembus tingkat kesadaran, orang dikatakan tangguh bila tetap menjadi dirinya sendiri sesuai dengan konsep dirinya yang asli

teori etika kontraktarianisme memandang moralitas sebagai strategi orang egois agar mendapatkan bantuan dari orang lain melalui kesepakatan, bukan sesuatu yang bersifat murni

orang-orang introvert yang disibukan oleh dunianya sendiri perlu mengasah keterampilan merayu dan membuka obrolan

banyak mitos tersebar di tengah masyarakat yang diyakini sebagai fakta, tugas dari kaum terpelajar untuk membedakan antara fakta dengan mitos, antara fakta dengan opini perlu diuji kebenarannya

setelah saya mempelajari kebudayaan india, saya mendapati selain logika ada realitas lain yang dikenal manusia yaitu mistis

freud sendiri menyatakan, yang mendasari perilaku manusia adalah prinsip kenikmatan yang sebagian besarnya dikendalikan oleh pikiran bawah sadar

realitas bukan hanya empiris, rasionalis, wahyu, maupun intuisi sebagai default manusia sejak lahir, tetapi juga mistis yang dibangkitkan dari dalam diri manusia

suatu gagasan yang tidak terkonfirmasi dalam kenyataan disebut sebagai waham, sedang waham termasuk ke dalam gejala kegilaan secara mental

pernyataan bahwa agama adalah delusi, pernyataan tersebut hanya setengah benar, dari sekian banyak agama tentu tidak mungkin semuanya benar, ini artinya banyak dari gagasan agama adalah delusi

temuan pertama, ikatan dengan orang tua ada hubungannya dengan keagamaan seseorang, orang yang agamis biasanya mempunyai ikatan yang kuat dengan orang tua dalam keluarganya

temuan kedua, kebanyakan pemikir ateis yang tidak beragama selain berasal dari keluarga yang bermasalah juga berasal dari kelompok elgebete

temuan ketiga, metodologi agama bersumber pada tradisi logika, sedangkan metodologi spiritualisme bersumber pada energi biologis

secara fisik, perbedaan antara primata dan manusia terletak pada volume otak yang mana manusia volume otaknya rata-rata 1.500 cc sedang pada primata di bawah 800 cc

perbedaan yang paling jelas antara primata dan manusia yaitu kebudayaan, mulai dari menggunakan alat-alat dari batu dan tulang hingga menghidupkan api

andai sejak lahir manusia dibesarkan oleh hewan, mereka akan menjadi tidak berpakaian, tidak berbahasa sebagaimana bahasanya manusia, dan kemungkinan tidak dapat berjalan tegak
 
perbedaan cara hidup antara hewan dan manusia, cara hidup hewan tetap sama, sedang kebudayaan manusia selain berbeda-beda antar tempat dan waktu juga terus mengalami perubahan

mengapa suku-suku bangsa peternak menunjukan sifat-sifat agresif, karena mereka secara terus menerus harus menjaga hewan ternaknya dari serangan kelompok lain
 
manusia menguasai alam bukan dengan fisiknya tetapi akalnya, dengan akalnya manusia bisa menundukan hewan-hewan buas seperti harimau di kebun hewan

pada masyarakat yang mengalami industrialisasi, hubungan kekerabatan yang tadinya kuat biasanya mulai mengendor digantikan oleh hubungan struktural dalam organisasi

industrialisasi telah mengalihkan fokus masyarakat dari yang sebelumnya kontak dengan kerabat secara intensif menjadi berkurang, karena sebagian besar waktunya telah diambil alih oleh organisasi

dalam menyingkap asal usul alam semesta, manusia terbagi menjadi dua aliran. pertama, evolusionisme yang percaya alam semesta ada dengan sendirinya. kedua, kreasionisme yang percaya alam semesta diciptakan oleh tuhan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Redaksi Saintek

Redaksi Soshum