Elgebete

nilai agama sudah cukup jelas dalam memandang perilaku elgebete sehingga mengutak-atik agama dengan kedok adanya perbedaan penafsiran maka itu terlalu mengada-ada yang tentu saja mengandung kebohongan

argumen yang paling bisa diterima yang masuk akal untuk memasukan perilaku elgebete sebagai penyimpangan adalah argumen agama yang menganggapnya sebagai dosa. adapun argumen kesehatan hanya sebagai tambahan. lagipula dampak negatif dari perilaku elgebete bukan hanya dari sisi kesehatan tetapi juga sisi-sisi manusia baik secara pribadi maupun sosial

elgebete itu mestinya didukung untuk sembuh, jangan malah dijerumuskan. menganggap perilaku elgebete sebagai normal lalu membenarkannya itu sama saja tidak membantu mereka untuk keluar dari permasalahannya

paham elgebete telah menjelma menjadi sebuah gerakan politik yang mengancam nilai-nilai agama yang pada akhirnya mengancam ketertiban nasional

di luar negeri kampanye politik pendukung elgebete telah berhasil melakukan penyusupan di berbagai sendi kehidupan seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, dan peraturan negara sehingga terjadi pergesaran nilai dari yang tadinya dianggap sebagai penyakit kemudian dianggap sebagai hal biasa

homoseksual dimasukan sebagai gangguan mental dalam dsm tahun 1952, setelah melalui pungutan suara pada tahun 1973 homoseksual akhirnya dikeluarkan dari dsm

dicabutnya homoseksual dari kategori gangguan mental dalam dsm membawa pelajaran penting tentang bagaimana kategori penyimpangan bisa berubah seiring berjalannya waktu


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Redaksi Saintek

Redaksi Soshum

Pendekatan Filsafat