Sabtu, 26 Januari 2019

Seri Pengembangan Diri

Ulasan dari buku "Pertama, Langgar Semua Aturan : Hal-Hal Yang Dilakukan Secara Berbeda Oleh Para Manajer Terhebat Dunia"

Tak ada yang membuatku tertarik dengan buku-buku manajemen kecuali buku yang satu ini dikarenakan pengakuan dari penulisnya bahwa hasil karyanya itu disusun berdasaran penelitian empiris selama lebih dari dua puluh tahun. Kukira karena sifat empiris inilah yang membedakan buku ini dari buku-buku lainnya. Membaca buku ini mengingatkanku dengan mata kuliah asas-asas manajemen beberapa tahun yang lalu.

Aku mesti berterima kasih kepada seorang sahabatku yang telah menghadiahi buku ini kepadaku. Ia seorang jurnalis yang hebat. Semoga ia memperoleh balasan kebaikan yang berlipat-lipat dari Allah. Buku ini diberikannya kepadaku ketika ia memamerkannya di Instagram dengan menyatakan bahwa buku tersebut tidak sempat ia baca selama beberapa lama setelah ia mendapatkannya. Pada saat itu aku menggodanya "kalau buku tersebut tidak dibaca, berikan saja buku tersebut kepadaku". Tak disangka ia lalu mengiriminya kepadaku. Kini, setelah aku selesai membacanya, aku membagikannya kepada para pembaca di blogku ini. Selamat menyimak.

Secara garis besar, buku ini tergolong baik dari segi penulisan yang singkat dan tidak bertele-tele. Bahasanya pun mudah dimengerti yang menunjukan bahwa sang penulis begitu fokus pada substansi yang ingin disampaikannya. Adapun dari segi isinya, meskipun banyak hal yang aku setujui namun ada juga beberapa hal yang tidak aku setujui bahkan berseberangan dengan prinsip yang diakui.

Buku ini menawarkan pandangan bagaimana menjadi manajer hebat kelas dunia setelah melalui wawancara mendalam dengan para manajer hebat dunia tentu saja menurut penulisnya, yaitu bagaimana para manajer hebat dunia menemukan dan mempertahankan karyawan mereka yang berbakat dan apa yang diinginkan karyawan berbakat dari tempat kerja mereka.

Yang dapat dilakukan oleh manajer hebat adalah membuat setiap karyawan merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Jika anda mengharapkan yang terbaik dari orang lain maka orang lain pun memberi anda yang terbaik. Manajer hebat harus menyadari bahwa dia tidak dapat mengubah orang, bahwa yang dapat dia lakukan hanyalah memberi kemudahan. Tugas manajer hebat hanyalah menetapkan hasil yang ingin dicapai lalu membiarkan karyawan untuk menemukan caranya sendiri dalam mencapai hasil tersebut.

Inti daripada buku ini adalah konsep bakat yang diartikan sebagai perilaku yang sering dilakukan. Berbeda dengan keahlian dan pengetahuan, bakat tidak dapat diajarkan, ia adalah saringan jiwa yang unik seperti halnya sidik jari. Kunci untuk mendapatkan prestasi yang hebat adalah menemukan kesesuaian antara bakat dengan peran. Kita tidak bisa mengajarkan bakat, yang bisa kita lakukan hanyalah memilih bakat. Tugas manajer hebat bukan untuk memperbaiki kelemahan seseorang, akan tetapi bagaimana memberdayakan kekuatan seseorang yang disebut bakat menjadi sebuah prestasi yaitu dengan menempatkan seseorang untuk melakukan peran yang sesuai dengan bakatnya.

Untuk lebih memahami konsep bakat, penulis mengambil contoh mengenai para akuntan hebat, hasil studi menemukan bahwa salah satu bakat terpenting dari akuntan hebat adalah sifat mereka yang menyukai ketepatan. Kecintaan akan ketelitian bukan sebuah keahlian, juga bukan pengetahuan, melainkan sebuah bakat. Seorang pengajar yang hebat, misalnya, akan menikmati dan mendapati kepuasaan ketika mereka berbicara di depan umum. Itulah bakat yang membuat orang mampu menemukan kekuatan dan kepuasan dalam pekerjaan mereka.

Nah, tugas dari manajer hebat adalah menempatkan karyawan mereka sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Orang yang tak mudah percaya mungkin akan cocok bekerja dalam bidang hukum, dimana mereka harus menggali apa yang di bawah permukaan. Orang yang suka melayani orang lain mungkin akan cocok menjadi perawat. Penempatan berdasarkan bakat merupakan rahasia bagi keberhasilan manajer hebat.

Bagaimana cara kita mengetahui bakat? Melalui pengamatan dan wawancara. Melalui pengamatan kita bisa mengetahui apa bakat dari seseorang yaitu pola perilaku, pikiran, perasaan yang terus diulang-ulang. Melalui wawancara dengan mengajukan pertanyaan kepada seseorang. Bagaimana ia menanggapi secara konsisten dan jawaban yang dia ambil secara spontan menjadi petunjuk perilakunya di masa mendatang. Selain itu, belajat cepat dan sumber kepuasaan seseorang juga sebagai petunjuk terhadap bakatnya.

Yang tak kalah penting bagi manajer hebat adalah merancang tingkatan karier dengan jalur lebar dimana uang dan gengsi tersebar merata ke semua bagian organisasi. Model jalur lebar memungkinkan setiap karyawan untuk fokus dalam meniti karier di bidangnya sendiri sehingga mereka tidak tergoda untuk bersaing dalam memperebutkan anak tangga tertinggi. Hal ini dengan menimbang bahwa posisi pada anak tangga tertinggi menyerupai piramida dimana posisi di bagian atas jumlahnya semakin menyempit. Persaingan ini hanya akan menyebabkan yang kalah lebih banyak daripada yang menang dan tentu saja menimbulkan konflik. Manajemen hebat memahami ini sehingga mereka menciptakan jalur alternatif dengan memberikan gengsi yang bermakna pada setiap peran yang menghasilkan prestasi.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk unggul dalam bidang pilihannya? Salah satu studi menunjukan para profesional membutuhkan waktu sekitar sepuluh sampai delapan belas tahun atau sekurang-kurangnya lima belas tahun sebelum mereka mencapai kemampuan kelas dunia.


Tidak ada komentar: