Kekuatan terbagi menjadi dua yaitu kekuatan moral dan kekuatan militer. Kekuatan moral disebut juga sebagai soft power ada pada pena yaitu sosial, politik, ekonomi, budaya, dan hukum. Kekuatan militer disebut juga sebagai hard power ada pada pedang dan tombak. Dianalogikan dengan komoditas perdagangan, nilai yang diterima oleh masyarakat akan menjadi kesadaran bersama. Penyebarluasan nilai ditentukan oleh kesediaan masyarakat dalam menerima nilai itu. Dianalogikan dengan perang, nilai yang saling berseberangan dianggap sebagai perang pemikiran.
Rabu, 07 April 2021
Sabtu, 28 November 2020
Paradigma Dalam Memahami Kejahatan
Menurut paradigma positivis, kejahatan adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan standar nilai yang diterima oleh mayoritas anggota masyarakat
Menurut paradigma interaksionis, kejahatan adalah suatu respons yang dibuat oleh suatu pihak terhadap perbuatan orang lain, bukan sesuatu yang melekat pada perbuatan itu sendiri
Menurut paradigma kritis, kejahatan adalah perbuatan yang mengancam kepentingan kelompok yang berkuasa, yaitu kepentingan untuk mempertahankan posisi sebagai penguasa
Menurut paradigma konstitutif, kejahatan adalah perbuatan menempatkan orang lain sebagai obyek dominasi, bersumber dari relasi kekuasaan yang tidak setara, bagaimana kejahatan dibangun melalui wacana sehingga bersifat politis dan subyektif
Selain menyatakan kejahatan sebagai hasil produksi, pemikiran pos modern mengajukan penjelasan tentang relasi kuasa terhadap ilmu pengetahuan, yaitu bagaimana kelompok dominan melalui pengaruhnya menetapkan kriteria ilmu pengetahuan
Sabtu, 18 April 2020
Perbandingan Agama
Tulisan ini dimulai dengan menyatakan agama dunia dalam artian yang menyebar di wilayah yang cukup luas dan berpengaruh terhadap peradaban dunia ada lima: Hindu, Buddha, Yahudi, Kristen, dan Islam. Dua yang pertama berasal dari anak benua India, sedangkan tiga yang terakhir berasal dari Timur Tengah. Secara geografis agama-agama dunia tersebut semuanya berasal dari benua Asia. Perkembangan agama Buddha hampir mirip dengan Kristen yang menyebar bukan di wilayah tempat kelahirannya. Kristen lahir di Timur Tengah tetapi Eropa menjadi pusat penyebarannya, begitu pun Buddha yang muncul pertama kali di India tetapi berkembang di Sri Lanka, Myanmar, Thailand, Indocina, dan Asia Timur. Adapun Islam dan Hindu masih mengakar kuat di tempat kelahirannya hingga kini yaitu Islam di Timur Tengah dan Hindu di India
Agama Hindu disebut-sebut sebagai agama tertua di bumi, dibawa oleh orang Arya dari Persia ketika mereka datang ke lembah Indus sehingga orang barat menyebutnya Hindu. Sementara penganutnya sendiri menyebutnya Dharma sebelum orang barat menamainya Hindu. Kitab Weda tidak berupaya untuk menjelaskan asal usul kehidupan melainkan membantu manusia mencapai realitas tertinggi. Seperti Buddha, agama Hindu mengajukan konsep tentang karma, suatu paham yang mengajarkan bahwa nasib seseorang bergantung pada perbuatannya sendiri. Setelah mengalami kematian, manusia akan terlahir kembali ke dunia sesuai dengan karmanya sendiri. Tujuan tertinggi dalam agama Hindu yaitu moksha, suatu keadaan dimana manusia tidak lagi mengalami rangkaian kelahiran kembali sehingga telah mencapai kesadaran tertinggi melalui serangkaian latihan spiritual seperti yoga. Seperti Kristen, agama Hindu mempunyai konsep inkarnasi, yaitu menitisnya Tuhan dalam wujud manusia yang disebut avatar. Tidak seperti agama-agama lain, agama Hindu tidak diketahui tokoh pendirinya. Karena dalam agama Hindu terdapat banyak aliran dalam menerangkan konsep tentang Tuhan, kita tidak bisa melakukan generalisasi hanya dengan berpegang pada satu tafsiran eksklusif dalam memahami agama ini. Sebagian aliran Hindu menyatakan Tuhan mempunyai sifat sebagaimana manusia, sementara aliran Hindu yang lain menyatakan hal yang berbeda
Agama Buddha yang dibawa oleh Siddharta Gautama dibangun di atas pemahaman bahwa hidup adalah penderitaan, dia menyebutnya dukkha. Agama ini bisa dibilang tidak ada hubungannya dengan Tuhan, melainkan sebuah jalan untuk mencapai pencerahan yang terjadi secara alami. Tujuan dari agama ini bukanlah surga atau neraka, nirvana lah yang dianggap sebagai realitas tertinggi yang dapat dicapai melalui cara hidup dan meditasi yang benar. Agama ini muncul di India yang pada waktu itu berlatar Hindu sehingga mempunyai kemiripan pemahaman tentang karma dan reinkarnasi. Menurut agama ini, orang yang telah mencapai nirvana akan terbebas dari siklus kelahiran kembali dan menjadi diri yang seutuhnya. Ketika orang dapat terbebas dari dosa maka ketika itulah ia mencapai nirvana sehingga ia tidak mengalami siklus kelahiran kembali yang tak berujung. Siddharta sendiri tidak bilang dirinya telah mendapat wahyu dari Tuhan sebagaimana yang dialami nabi Muhammad, dia hanya bilang dirinya telah mengalami pengalaman pencerahan kemudian dia ajarkan kepada murid-muridnya. Konsepsinya tentang Tuhan dengan begitu berasal dari persepsinya sendiri, meskipun sebagian penganutnya akan menganggap persepsi itu dilhamkan oleh Tuhan. Agama ini tidak terlalu banyak membahas tentang Tuhan yang digambarkan sebagai Tuhan yang diam dan tidak berbicara
Agama Yahudi diklaim oleh pemeluknya sebagai agama yang diwahyukan oleh Tuhan melalui nabi-nabi. Karena itu, konsep tentang Tuhan adalah sebagaimana Tuhan telah memperkenalkan dirinya kepada manusia melalui wahyu yang disampaikan melalui para utusan, bukan dari hasil persepsi manusia tentang Tuhan. Dalam perjalanan umat Yahudi ada dinamika praktek keagamaan yang dipengaruhi oleh umat lain yang ada di sekeliling umat Yahudi. Tidak jarang umat Yahudi berada di bawah kekuasaan kaum Goyim sehingga mereka terpengaruh untuk menyembah Tuhan kaum Goyim tersebut. Hal ini karena di waktu lampau, agama bukan persoalan pribadi. Sebagian penguasa Goyim ada yang memaksakan warganya untuk menyembah tuhan-tuhan mereka, meskipun ada diantara penguasa itu yang menjamin kebebasan beragama. Karena itu, senantiasa muncul nabi baru mengingatkan umat Yahudi akan penyimpangan mereka, bahwa berkuasanya kaum Goyim atas mereka adalah disebabkan oleh dosa-dosa mereka sendiri yang telah melanggar perjanjian dengan Tuhan. Para nabi mengingatkan bahwa Tuhan menggunakan kaum Goyim untuk menghukum umat Yahudi yang telah menyimpang mengikuti tuhan-tuhan kaum Goyim tersebut. Berbeda dengan Hindu-Buddha dimana pengalaman tentang Tuhan bisa dicapai melalui latihan-latihan spiritual, nabi-nabi kaum Yahudi mendapat pengalaman tentang Tuhan bukan dari keinginan mereka sendiri, Tuhanlah yang telah memilih mereka untuk mengemban misi kenabian. Selain itu, Tuhan umat Yahudi adalah Tuhan yang berbicara dan terlibat dalam urusan-urusan manusia
Agama Kristen berpusat pada pandangan tentang trinitas, inkarnasi, penebusan dosa, kehidupan setelah kematian, dan predestinasi. Konsep inkarnasi dalam agama Kristen dimulai dari anggapan bahwa Tuhan mengenalkan dirinya kepada umat manusia dengan cara menjelma ke dalam diri Yesus. Bahwa Tuhan itu satu tetapi pribadinya tiga, keyakinan ini disebut trinitarian. Konsep ini mirip dengan trimurti yang ada pada agama Hindu, hanya saja oknumnya berbeda. Umat Kristen percaya bahwa Yesus telah wafat di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Ini berbeda dengan keyakinan Islam yang menyatakan bukan Yesus yang wafat di kayu salib, tetapi pribadi yang lain. Kristen maupun Islam mempunyai konsep yang hampir mirip dalam hal menjelaskan adanya kehidupan setelah kematian dan pemahaman tentang takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan, meskipun ada perbedaan di dalam perinciannya. Kaum reformis Kristen menaruh perhatian pada pembahasan takdir. Pembahasan predestinasi ini menunjukan bahwa perdebatan tentang takdir tidak hanya terjadi dalam Islam tetapi juga Kristen. Kaum Protestan mengajarkan bahwa Tuhan mempunyai hak mutlak dalam menentukan penyelamatan manusia. Penyelamatan manusia bukan ditentukan oleh perbuatan baik yang dilakukan manusia selama di dunia, tetapi karena rahmat Tuhan yang telah menetapkannya sebagai kebaikan. Menurut Protestan dan Islam, Tuhan sudah menentukan sejak semula siapa yang akan diselamatkan dan siapa yang akan masuk neraka. Ini berbeda dengan pemahaman Katolik yang menyatakan Tuhan hanya menakdirkan keselamatan bagi manusia. Konsepsi tentang takdir ini tidak ada dalam ajaran Hindu. Diterangkan dalam ajaran Hindu bahwa nasib manusia ditentukan oleh karmanya sendiri, bukan ditentukan oleh otoritas lain
Agama Islam muncul di tengah-tengah bangsa Arab yang sudah mengakui keberadaan Allah sehingga misi nabi Muhammad pada waktu itu bukan untuk membuktikan keberadaan Allah kepada kaum Quraisy. Persoalannya bukan kaum Quraisy mengingkari keberadaan Allah tetapi kaum Quraisy tidak memikirkan konsekuensi dari kepercayaan mereka akan keberadaan Allah, yaitu mereka menyembah ilah-ilah lain dengan anggapan dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah. Mereka menjadikan ilah-ilah itu sebagai perantara kepada Allah. Kaum Quraisy pada waktu itu menyembah tiga ilah yaitu Lata, Uzza, dan Manat yang masing-masing berada di Thaif, Nakhlah, dan Qudaid dan ketiganya dianggap sebagai anak perempuan Allah. Mereka sama sekali tidak menganggap ketiganya sebagai rabb yang telah menciptakan, menguasai, dan mengatur, akan tetapi sebagai ilah yang dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah. Mereka sendiri mengakui bahwa yang telah menciptakan, menguasai, dan mengatur adalah Allah. Dengan demikian, mereka menganggap ketiganya tidak setara dengan Allah, akan tetapi sebagai perantara yang bisa memohon kepada Allah atas nama manusia. Diterangkan bahwa agama semua nabi adalah satu dan berasal dari sumber yang sama. Syariat nabi bisa berbeda-beda sesuai dengan keadaan umatnya, tetapi akidah mereka satu. Generasi-generasi berikutnya telah merusak agama murni ini, dengan menambahkan atau mengurangi ajaran asli yang dibawa generasi pertamanya sehingga Allah mengirimkan nabi-nabi untuk meluruskan jalan mereka. Dalam hal teologi, Islam mempunyai tauhid sebagaimana Kristen dan Hindu mempunyai tritunggal dan trimurti
Sebagaimana penjelasan di atas bahwa terdapat dua konsep tentang Tuhan yang diterangkan agama yaitu personal dan impersonal. Tuhan personal adalah Tuhan yang mempunyai sifat sebagaimana manusia seperti melihat, mendengar, berbicara, yaitu Tuhan yang terlibat aktif dalam urusan-urusan manusia, yang menginginkan manusia agar mewujudkan kehendak Tuhan di bumi sebagaimana yang diterangkan dalam agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Sedangkan agama Hindu dan Buddha menerangkan konsep Tuhan impersonal yaitu Tuhan yang diam dan tak dapat diketahui. Konsepsi tentang Tuhan personal menjadi tema kritik bagi orang-orang yang tidak mengakuinya, yaitu ketika Tuhan dianggap telah gagal dalam mencegah terjadinya peperangan diantara manusia, penyakit, bencana alam, dan kejahatan. Dalam hal ini Tuhan yang mempunyai kekuasaan mutlak atas segenap makhluk ciptaan dianggap telah membiarkan terjadinya penderitaan yang dialami oleh manusia di bumi. Demikian pula konsepsi tentang Tuhan impersonal dipandang sebagai pemahaman yang sia-sia karena tidak ada perbedaan antara mempercayainya maupun menolaknya, sebab tidak ada konsekuensi apapun dari kedua sikap tersebut. Baik manusia mempercayainya atau tidak, Tuhan impersonal tidak akan mengadili mereka dan memasukan mereka ke dalam surga atau neraka, melainkan secara alami mereka akan mengalami siklus kelahiran kembali atau bila tidak demikian mereka akan mencapai nirvana atau moksha
Ada perbedaan yang cukup penting konsep tentang Tuhan antara filsafat dan agama. Tuhan filsafat bisa ditemukan oleh akal, sedangkan Tuhan agama hanya memperkenalkan diri melalui wahyu. Tuhan filsafat tidak diketahui mempunyai sifat-sifat sebagaimana manusia, karena yang dapat diketahui filsafat hanya fakta tentang keberadaan Tuhan, tidak lebih dari itu. Filsafat mengakui ada penggerak yang tidak digerakan atau penyebab yang tidak disebabkan, tetapi filsafat tidak mampu menjawab pertanyaan tentang sifat Tuhan, apakah Tuhan terlibat dalam urusan-urusan manusia, mengapa Tuhan menciptakan manusia, dan apakah Tuhan bisa dilihat oleh manusia di dunia ini. Pandangan spekulatif tentang sifat Tuhan yang ditawarkan filsafat selalu mendapat kritik dari agama yang menyatakan sifat Tuhan tidak mungkin diketahui kecuali melalui wahyu. Upaya atribusi terhadap Tuhan dipandang sebagai proyeksi dari pikiran manusia itu sendiri sehingga tidak otoritatif, sebab Tuhan tidak terikat oleh standar dan harapan manusia. Mayoritas filosof sama sekali tidak menaruh keraguan akan keberadaan Tuhan. Yang menjadi persoalan, akal manusia tanpa bantuan wahyu hanya mampu memahami Tuhan dengan cara yang sangat terbatas. Tuhan filsafat adalah Tuhan yang tidak berbicara, tidak campur tangan dalam kehidupan manusia, dan tidak mengadili di hari kiamat. Selanjutnya, permasalahan utama yang dihadapi filosof adalah sikap skeptis terhadap argumen rasional yang tidak bisa diverifikasi oleh indera, yaitu bagaimana orang bisa membuktikan bahwa argumen rasionalnya bukanlah imajinasi semata? Bagaimana orang bisa memastikan bahwa seorang yang mengaku nabi memang benar telah mendapat inspirasi ilahi? Hal ini mengingat pengakuan seperti ini bisa mengandung klaim yang salah sebagaimana yang dilakukan oleh nabi-nabi palsu. Sebagian filosof mengingkari adanya mukjizat dengan menganggapnya sebagai dongeng umat terdahulu, kendati kisah-kisah tentang mukjizat itu tertulis dalam kitab suci
Mistisisme menekankan pada pengalaman tentang Tuhan yang diperoleh melalui disiplin dan latihan-latihan tertentu agar bisa mengalami kehadiran Tuhan. Mistisisme masuk ke dalam penganut agama teistik, seperti Kabbalah, Monastik, dan Sufisme dalam penganut Yahudi, Kristen, dan Islam. Kendati dalam Kristen, mistisisme tidak pernah menjadi arus utama. Menurut aliran ini, pengalaman tentang Tuhan bisa dicapai oleh setiap orang melalui penyucian diri. Ini tampak mirip dengan meditasi dan yoga dalam ajaran Buddha dan Hindu. Karena itu, aliran ini dianggap bukan dari ajaran asli agama Yahudi, Kristen, dan Islam, akan tetapi unsur asing yang masuk ke dalamnya. Kaum sufi, misalnya, berharap bisa merasakan pengalaman yang sama seperti yang dialami nabi Muhammad ketika menerima wahyu. Meskipun mereka menganggap kedudukan wali di bawah kenabian, mereka percaya bahwa tingkatan wali merupakan tingkatan yang bisa diupayakan oleh setiap orang. Tetapi tampaknya pengertian tentang wali dalam sufisme mengalami percampuran dari berbagai mitologi sehingga ditemukan banyak aliran di dalamnya. Inilah mengapa kaum ulama menganggapnya sebagai bid'ah yang tidak autentik. Sufisme sendiri bisa dikatakan sebagai perpaduan antara agama timur dan Islam, ditemukan tokoh-tokoh pencetusnya berasal dari sekitar Iran dan Irak yang merupakan penghubung antara dunia timur dan dunia Islam. Kita pun menyaksikan dalam sejarah bahwa wilayah Irak merupakan tempat kelahiran paham-paham baru. Irak di Timur Tengah bisa disamakan dengan Jerman di Eropa, sebagai tempat yang melahirkan tokoh-tokoh yang melakukan pembaharuan dan melahirkan kontroversi. Bila filosof mendasarkan pengetahuan pada rasionalitas dan metafisika, kaum mistik mendasarkannya pada imajinasi dan mitologi
Kaum reformis berpandangan tidak ada pertentangan antara sains dan kitab suci, manusia bisa mengenal Tuhan dengan memahami cara kerja dan hukum alam. Tuhan memperkenalkan diri dengan cara yang sesuai dengan tingkatan dan daya cerna manusia sehingga Tuhan bisa dikenal oleh setiap orang. Kaum reformis muncul sebagai reaksi atas penafsiran yang ketat terhadap kitab suci sehingga menjadikannya sebagai kebenaran tunggal, yaitu ketika penemuan sains dianggap bertentangan dengan dogma Katolik. Ini adalah titik balik yang dianggap sebagai benturan pertama antara sains dan agama dan mulai memunculkan kelompok yang meragukan agama dan Tuhan. Dari sini pula mulai teridentifikasi dua pendekatan dalam menafsirkan kitab suci, yaitu literal yang memahami kitab suci secara tekstual, maupun metafora yang memahami kitab suci secara kontekstual. Mulai ada pembahasan tentang hubungan antara penjelasan teologis, metafisis, dan positivis yaitu apakah ketiganya saling melengkapi ataukah saling bertolak belakang. Berkaitan dengan kosmologi, misalnya, orang mulai menyelidiki sejauh mana penjelasan sains tentang susunan alam sejalan dengan penjelasan kitab suci. Benturan antara sains dan tafsiran agama di Eropa memunculkan sekelompok orang yang berpaling dari Tuhan dan agama serta melahirkan paham materialis, yaitu paham yang menganggap satu-satunya realitas adalah materi. Paham ini bukan hanya menolak konsepsi tentang Tuhan, surga, dan neraka, tetapi juga menolak segala sesuatu yang melampau batas materi seperti jin, malaikat, dan sihir. Paham materialis dipengaruhi oleh paham empiris yang pada waktu itu dianggap sebagai perkembangan mutakhir dari metode ilmiah. Paham materialis tidak mempercayai realitas yang berada di luar jangkauan indera
Ateisme bermula dari ketidakpedulian terhadap Tuhan. Awal mula ateisme di Barat didahului oleh sikap yang menganggap tidak ada gunanya mempercayai Tuhan impersonal yang tidak pernah campur tangan dalam urusan-urusan manusia, yaitu tidak ada salahnya orang mau percaya atau tidak kepada Tuhan. Namun sikap ini kemudian berkembang menjadi pengingkaran terhadap keberadaan Tuhan ketika orang tidak lagi yakin bahwa perenungan terhadap alam memberikan bukti yang cukup tentang keberadaan Tuhan. Inilah yang membedakan antara kaum teis dan ateis ketika diajukan dalil yang sama, keduanya mempunyai sikap yang berbeda. Kaum teis menganggap dalil-dalil tentang keberadaan Tuhan sebagai bukti yang memadai. Sementara kaum ateis tidak merasa puas dan menganggap bukti itu belum cukup meyakinkan. Bibit-bibit ateisme yang lain yaitu ketika orang tidak bisa menerima ketetapan Tuhan personal yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di bumi, yaitu bagaimana menjelaskan kekacauan dan kejahatan yang semua itu terjadi di bawah kekuasaan Tuhan. Kaum ateis menyatakan manusia menciptakan gagasan tentang Tuhan untuk menjelaskan sesuatu yang tidak diketahui tentang alam dan untuk menghibur diri mereka dari tragedi kehidupan. Ateisme di Barat merambah ke dalam bidang ilmu pengetahuan oleh tokoh-tokoh seperti Charles Darwin, Sigmund Freud, Auguste Comte, Karl Marx, dan Friedrich Nietzsche. Peristiwa ini bukan hanya telah menimbulkan keraguan dan kecamuk di dalam batin orang Barat, tetapi juga membuat mereka tersesat di bumi dan menjadikannya hidup tanpa tujuan. Ketika Nietzche menolak keberadaan Tuhan dan doktrin penciptaan, ia mengajukan penjelasan tentang kebangkitan dan kelahiran kembali yang tiada henti, sebagai ganti penjelasan tentang Tuhan yang sudah mati. Pemahaman ini menyiratkan tidak adanya hari kiamat, dunia sebagai pusat kehidupan memiliki sifat keabadian. Setelah manusia mati, ia akan dilahirkan kembali ke dunia, bukan ke surga atau ke neraka
Upaya membuktikan keberadaan Tuhan dengan menggunakan sains mendapat kritikan dari kaum agama yang menganggap sains hanya bisa menjelaskan alam fisikal semata. Kaum agama menyatakan tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Tuhan. Membuktikan keberadaan Tuhan dengan menggunakan sains sama halnya menyamakan Tuhan dengan fakta alam lainnya. Kitab suci dan mukjizat diturunkan sebagai cara yang paling efektif bagi manusia untuk menemukan Tuhan. Kaum agama menganggap upaya membuktikan keberadaan Tuhan secara rasional maupun empiris tidak ada manfaatnya karena iman kepada Tuhan berasal dari pemahaman langsung yang tidak ada kaitannya dengan logika dan fakta. Berbeda dengan Tuhan filsafat yang jauh, kaum agama menerangkan Tuhan yang dekat, yang telah memperkenalkan diri melalui wahyu. Kaum agama menyatakan konsepsi tentang Tuhan yang diterangkan kitab suci merupakan satu-satunya konsepsi otoritatif karena berasal dari wahyu dan bukan buatan manusia
Rabu, 18 Maret 2020
Tips Hidup Sehat dan Teratur
Sebagaimana kata pepatah pula, sederhana adalah tanda dari pengetahuan. Artinya, kita dianggap belum mengetahui sesuatu sebelum kita mampu menerangkannya secara sederhana, sehingga sering dikatakan orang yang ahli itu, mereka mampu menyederhanakan persoalan yang rumit ke dalam penjelasan yang sederhana. Jadi kalau kita mendapati orang dengan penjelasan yang sulit dimengerti maka kita bisa menilai bahwa orang tersebut belum memahami apa yang dikatakannya
Untuk menjaga kesehatan kita hanya perlu memperhatikan lima faktor yaitu olahraga, pola makan, pola istirahat, kebiasaan buruk, dan ancaman penyakit. Yang pertama olahraga yaitu gerak jasmani yang dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Apakah hanya sekedar jalan kaki menuju masjid atau menertibkan tempat tidur, maka gerak jasmani seperti ini ada manfaatnya bagi kesehatan. Bukan hanya sebagai relaksasi bagi otot-otot dan peredaran darah, jalan kaki mampu menenangkan pikiran. Hal lain yang bisa kita lakukan yaitu peregangan di pagi hari saat udara masih terasa segar
Yang kedua adalah pola makan. Ahli kesehatan menganjurkan makan pagi itu paling penting karena waktu pagi merupakan waktu kita memulai kegiatan sehingga mesti lengkap memenuhi gizi yang cukup. Hal lain yang mesti diperhatikan yaitu hindari terlalu sering mengkonsumsi bahan-bahan yang mengandung pengawet atau gula seperti makanan cepat saji atau minuman berkarbonasi. Bila sesekali tidak mengapa, tetapi bila terlalu sering bahkan setiap hari maka itulah yang berbahaya. Di sisi lain, ahli kesehatan menyarankan meminum air putih yang cukup sehingga memperlancar metabolisme tubuh dan hindari minuman yang dingin atau es
Yang ketiga, pola istirahat. Menurut teori yang telah diterima secara luas, manusia membutuhkan waktu tidur sekitar 7 jam dalam sehari semalam. Tidur sebentar di siang hari pun dikatakan bermanfaat bagi kebugaran tubuh. Selain itu, hindari bergadang di malam hari karena beberapa pengamatan menunjukan bergadang di malam hari mempunyai korelasi dengan berbagai penyakit akibat dari melemahnya kekebalan tubuh
Yang keempat, kebiasaan buruk yang mempunyai andil dalam menyebabkan timbulnya penyakit seperti merokok, jarang mandi, dan makan berlebihan. Kebiasaan-kebiasaan buruk ini bila dihindari insya Allah bisa membuat tubuh sehat dan terbebas dari berbagai penyakit. Mandi selain dapat menjaga suhu tubuh dan menghilangkan kuman-kuman penyakit, juga dapat menenangkan pikiran. Adapun makan berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan diabetes
Yang kelima, ancaman penyakit, terutama akibat serangan dari bibit-bibit penyakit yang berasal dari luar tubuh seperti virus, bakteri, dan mikroba lainnya. Yang diperlukan dalam hal ini adalah memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah masuknya antigen tersebut ke dalam tubuh, seperti sering mencuci tangan menggunakan sabun, memilih toilet jongkok, dan selalu memakai masker di tempat-tempat umum yang rentan
Rabu, 11 Maret 2020
Membaca Kepribadian Psikopat
Mengapa orang berbuat jahat ada banyak faktor, apakah genetik yang hanya menyumbang 10 persen, atau lingkungan yang menyumbang 90 persen. Yang jelas pelaku tidak menunjukan gejala bahagia, ada pengalaman yang tidak menyenangkan di masa lalunya yang membuatnya mempunyai kemampuan yang payah dalam berempati dan memaknai situasi
Aliran genetik menganggap psikopat itu bawaan dari lahir, mereka punya susunan otak yang berbeda dari orang normal. Sedangkan aliran sosial menganggap psikopat berasal dari pengaruh lingkungan yaitu bagaimana ia belajar jahat dari lingkungannya. Apapun itu manusia punya pilihan, karena pilihan itulah manusia bisa digolongkan sebagai orang baik atau orang jahat. Pada akhirnya kita akan menyimpulkan bahwa terserah apakah orang mempunyai niat jahat atau tidak, yang terpenting adalah bagaimana caranya supaya orang tidak bisa berbuat jahat sehingga tidak merugikan orang lain, yaitu dengan cara mengendalikan kesempatan
Jumat, 21 Februari 2020
Syarhu Al-Mandhumah Al-Baiquniyah
Hadits shahih lidzatih yaitu hadits yang bersambung sanadnya dengan penukilan perawi yang 'adl dan dhabith dari yang semisalnya sampai akhir sanad tersebut serta hadits tersebut bukan hadits yang syadz dan bukan hadits yang mu'allal
Inilah yang ingin saya tunjukan di sini bahwa hadits yang dimuat di website anti Islam tentang matahari tenggelam dalam lumpur hitam memang diriwayatkan oleh Abu Daud dan dinyatakan shahihul isnad oleh Al-Albani dan Al-Arnauth. Coba perhatikan 'shahihul isnad' yang berarti bahwa hadits tersebut memang shahih dari segi sanadnya. Padahal bila diperhatikan definisi hadits shahih seperti penjelasan di atas, kita ketahui bahwa syarat shahih bukan hanya dari segi sanadnya saja, tetapi juga matannya yaitu apakah hadits tersebut tergolong syadz, mu'allal, mudraj, dst ... ataukah tidak. Sepanjang pengetahuan saya, Syaikh Al-Albani dan Syaikh Al-Arnauth baru menelitinya dari segi sanad, belum membahasnya dari segi matan. Padahal kalau dilihat dari segi matannya maka memang ada masalah dalam matannya yaitu ada seorang perawi yang menyendiri dalam membawa lafadz yang tidak ada dalam jalur riwayat yang lainnya sehingga periwayatannya adalah periwayatan yang syadz, dan yang benar adalah periwayatan jama'ah.
Apakah keshahihan atau kedhaifan sanad itu melazimkan keshahihan atau kedhaifan matan? Jawab: tidak mengharuskan hal itu, karena sanad itu terkadang dhaif namun matannya warid dari jalan lain yang shahih atau hasan atau dhaif yang ringan kedhaifannya, sehingga terangkat kedudukannya. Terkadang juga sanadnya shahih akan tetapi matannya syadz atau mu’allal
Penjelasan ini memperkuat lagi argumen saya di atas, dan memang beginilah kenyataannya bahwa shahihul isnad belum tentu shahihul matan berdasarkan penjelasan yang telah diutarakan tersebut. Inilah yang tidak diketahui oleh golongan anti Islam, apalagi orang di luar Islam yang tidak mempunyai tradisi dalam meneliti suatu berita. Sayang sekali apabila mereka berhenti menggali pengetahuan ini kemudian mencukupkan diri dengan menyatakan bahwa mereka telah berhasil menemukan kontradiksi dalam ajaran Islam, padahal kenyataanya seperti yang pembaca telah ketahui tidaklah demikian. Bahkan pembaca telah mengetahui sendiri bahwa argumen mereka yang didasarkan pada ketidakmampuan mereka melihat permasalahan secara lebih cermat telah patah dan tidak bisa digunakan lagi.
Kamis, 20 Februari 2020
Kutipan Kata-Kata
keuntungan orang yang terdidik ialah bahwa ia mampu berpikir tertib dan teratur, serta tidak membiarkan diri ditundukan oleh kesukaran-kesukaran
kemerdekaan nasional bukan pencapaian akhir, tetapi rakyat bebas berkarya adalah pencapaian puncaknya
alasan yang paling bisa diterima kenapa kita berkarya adalah untuk kebebasan, bukan uang
yakinlah akan suara hati dan intuisi kalian, karena mereka sudah tahu apa yang kalian cita-citakan
teman sejati adalah orang yang dapat melihat kebaikan yang ada pada dirimu dengan mudahnya ketika kamu mencoba untuk menemukannya
mata tidak pernah berbohong, kamu bisa membuat kebohongan dengan mulutmu, tetapi matamu selalu menunjukan kebenaran tentangmu
orang yang peduli denganmu akan mengeluh kalau kamu tidak menyapanya, karena dia peduli dan tidak mau sesuatu terjadi padamu
orang yang peduli denganmu selalu mencari tahu semua tentang dirimu layaknya seorang detektif
orang yang peduli denganmu akan lebih cenderung memilih berbohong demi kebaikan, daripada berkata jujur tetapi mengecewakanmu
orang yang peduli denganmu sedikit banyaknya akan menceritakan tentangmu kepada teman-temannya, maka tidak heran bila teman-temannya tahu namamu
orang yang peduli denganmu akan rela melepaskanmu pergi bila bersamanya kamu tidak bahagia ... walaupun terasa berat