Demokrasi merupakan sistem politik warisan budaya
Yunani dan Romawi. Dikemukakan pertama kali oleh para ahli filsafat yang
mendasarkan pengetahuannya pada hal-hal yang bersifat spekulatif, tanpa
melihat pada kenyataan atau fakta empiris di lapangan. Inti dari ajaran ini
yaitu suara mayoritas merupakan kebenaran. Dengan kata lain, demokrasi lebih
mengedepankan kuantitas daripada kualitas. Di dalam sistem demokrasi, suara
mayoritas merupakan pihak yang mengendalikan kekuasaan, kekuasaan dipegang oleh
kelompok mayoritas. Lawan dari demokrasi adalah sistem politik otoriter yaitu
sistem politik dimana kekuasaan dimiliki dan dikendalikan oleh kelompok
minoritas. Kenyataan demokrasi menunjukan bahwa yang menjadi keputusan dan
kebijakan pemerintahan ditentukan oleh suara mayoritas, tanpa memperhatikan apakah
suara mayoritas tersebut bertentangan dengan hukum agama atau tidak.
Sistem demokrasi memiliki banyak
kelemahan:
- prinsip persamaan yang tidak masuk akal
- menerima seorang calon tanpa memperhatikan kompentensi, kualifikasi, dan integritas
- mengutamakan kuantitas daripada kualitas
- menghamburkan harta karena pemilu membutuhkan dana yang tidak sedikit
- mengutamakan kepentingan partai daripada negara
- memecah belah persatuan umat dan sering terjadi konflik politik
- terhambatnya pembangunan akibat dibatasinya masa jabatan
Sistem politik yang paling baik adalah teokrasi, bukan demokrasi. Sistem teokrasi menerapkan hukum agama sebagai
konstitusi atau dasar menjalankan fungsi pemerintahan. Di dalam model ini,
kekuasan tertinggi ialah konstitusi agama, bukan suara mayoritas. Dengan kata lain, kekuasaan tertinggi berdasarkan pada kedaulatan hukum atau rule of law, bukan pada suara mayoritas. Sistem
politik teokrasi menyerahkan kekuasaan negara kepada sekelompok orang yang
paling sesuai dengan kriteria hukum agama. Pemimpin dipilih tidak melalui pungutan suara melalui pemilihan umum melainkan dipilih oleh suatu kelompok orang yang juga
paling sesuai dengan kriteria hukum agama. Dalam sistem teokrasi, kualitas
lebih penting daripada kuantitas.
Catatan: tulisan ini dibuat sebagai bentuk pelayanan umum terhadap ilmu pengetahuan menurut cara pandang penulis.
Catatan: tulisan ini dibuat sebagai bentuk pelayanan umum terhadap ilmu pengetahuan menurut cara pandang penulis.