Minggu, 18 Maret 2018

Politik

Politik itu seni, yaitu seni dalam berhubungan dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial, kita tentu tidak bisa lepas dari berhubungan dengan orang lain, di sinilah politik berperan karena hubungan kita dengan orang lain menawarkan pilihan-pilihan dan itulah yang disebut politik.

Politik itu ruwet, kalau digambarkan seperti benang kusut, itulah kalau nilai-nilai yang dibawa orang semakin kompleks maka semakin banyak drama. Dan dalam politik yang benar itu perpegang pada konsistensi dalam memperjuangkan nilai-nilai. Pada perkara substansi barangkali itu tidak ada masalah. Masalah terjadi ketika nilai-nilai yang diperjuangkan saling trade off dimana kita harus memilih salah satunya setelah menetapkan nilai mana yang dikedepankan.

Politik itu terkait dengan lawan dan kawan tetapi karena nilai yang dibawa manusia itu kompleks dan tumpang tindih maka bagaimana kita menentukan siapa lawan dan kawan menjadi perhatian utama. Bisa jadi seseorang merupakan lawan dalam hal nilai tertentu, tetapi pada nilai yang lain orang tersebut adalah kawan.

Makanya dalam politik itu siapa membela siapa dan siapa melawan siapa menjadi relatif disesuaikan dengan dinamika yang berkembang. Orang yang bermusuhan bisa saling membela apabila menghadapi musuh bersama. Jadi, kata kunci dalam politik itu framingnya yaitu nilai mana yang menjadi prioritas untuk dijadikan musuh bersama.

Bagaimana cara bedakan antara kawan dengan lawan? Mudah sekali, begini caranya. Kawan selalu lihat kelebihan-kelebihan kita sedangkan lawan selalu lihat kelemahan-kelemahan kita. Siapapun yang percaya dengan kemampuanmu maka dia itulah kawanmu. Sebaliknya lawanmu akan selalu meragukan kemampuanmu.


Tidak ada komentar: