Minggu, 25 September 2022

Paradigma Dalam Memahami Manusia

Paradigma psikodinamika beranjak dari asumsi bahwa setiap gangguan perilaku mempunyai latar belakang, seperti pengalaman-pengalaman traumatis yang telah direpresi ke dalam bawah sadar. Aliran ini melihat manusia sebagai makhluk yang berkeinginan dimana keinginan manusia seringkali mengalami konflik dengan kenyataan di luar dirinya yang menghasilkan mekanisme pertahanan diri. Pikiran manusia sebagian besar dikendalikan oleh pikiran bawah sadar, sedangkan sebagiannya lagi dikendalikan oleh pikiran sadar. Selain libido, yang mendasari perilaku manusia adalah agresi 

Menurut aliran ini, manusia dapat dipahami melalui pendekatan biopsikososial yang membagi struktur jiwa ke dalam tiga bagian: 

  • Pertama, id sebagai bagian dari pikiran yang berdasarkan pada prinsip kenikmatan, sebagian besarnya dikendalikan oleh ketidaksadaran 
  • Kedua, ego sebagai bagian dari pikiran yang berdasarkan pada prinsip kenyataan, dikendalikan oleh kesadaran 
  • Ketiga, super-ego merujuk pada nilai yang ada di dalam komunitas, mempengaruhi proses pengambilan keputusan dari individu

Paradigma behaviorisme melihat manusia sebagai manusia mesin. Perilaku manusia dibentuk oleh faktor-faktor lingkungan melalui proses belajar. Melalui pendekatan stimulus-respon, manusia akan merespon segala stimulus yang berasal dari lingkungannya seperti penghargaan yang meningkatkan perilaku dan penghukuman yang mengurangi perilaku, juga melalui asosiasi dimana individu mengaitkan dua stimulus dalam menghasilkan satu respon tertentu

Paradigma kognitif melihat manusia sebagai makhluk yang berpikir. Bagaimana realitas tentang dunia ditentukan oleh keyakinan individu dalam menyimpulkan apa yang terjadi, bukan ditentukan oleh proses bawah sadar seperti yang dijelaskan oleh aliran psikodinamika. Aliran ini melihat manusia layaknya komputer yang mempunyai kemampuan dalam pemrosesan informasi. Seberapa akurat hasil kognisi manusia ditentukan oleh informasi yang diterimanya

Paradigma humanisme melihat manusia sebagai makhluk yang bermain. Aliran ini melihat manusia pada dasarnya adalah baik. Berbeda dengan aliran psikodinamika yang melihat manusia sebagai makhluk yang bermasalah atau aliran behaviorisme yang melihat manusia sebagai makhluk yang pasif layaknya mesin yang ditentukan oleh penggunanya, aliran humanisme melihat manusia sebagai makhluk kreatif dalam rangka memenuhi kebutuhan tertingginya yaitu aktualisasi diri


Ringkasan Perbandingan Agama

Agama Hindu dikatakan agama dengan aliran yang beragam juga tidak diketahui siapa pendirinya, dikatakan sebagai paganisme yang telah diperbarui dengan penekanan ajarannya pada paham Trimurti. Dalam agama Hindu berdoa itu kepada Brahman 

Agama Buddha dikatakan mempunyai kemiripan dengan agama Hindu dalam hal pemahaman tentang karma dan reinkarnasi. Dalam ajaran Buddha, manusia tidak perlu berdoa karena manusia bertanggung jawab sepenuhnya atas nasibnya sendiri 

Agama Yahudi dikatakan eksklusif karena agama ini khusus untuk keturunan bangsa Yahudi, dengan kata lain agama ini tidak disebarkan kepada selain bangsa Yahudi. Itulah sebabnya penganut agama Yahudi jumlahnya sedikit sekali bila dibanding agama syiar seperti Kristen dan Islam 

Agama Kristen dikatakan pada mulanya berakar dari agama Yahudi. Kemudian perbedaan-perbedaan mulai muncul seperti paham Tritunggal yang tidak dikenal di masa-masa sebelumnya. Bila dalam agama Yahudi berdoa itu kepada Yahweh, maka dalam agama Kristen berdoa itu kepada Yesus 

Agama Islam dikenal sebagai agama monoteisme yang menekankan pada paham Tauhid, juga sebagai agama syiar yang disebarkan kepada semua bangsa. Dengan begitu, agama ini tergolong inklusif karena bukan khusus untuk bangsa Arab. Dalam agama Islam berdoa itu kepada Allah


Sabtu, 05 Juni 2021

Sahih Bulughul Maram

Berdasarkan Kitab-Kitab Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani

1. Rasulullah bersabda tentang laut, 'Laut itu suci airnya, halal bangkainya'. (Shahih)

4. Apabila air itu mencapai dua qullah, maka ia tidak mengandung kotoran. (Shahih)

26. Kencing bayi perempuan dicuci, dan kencing bayi laki-laki diperciki. (Shahih)

59. Jika salah seorang dari kalian berwudhu dan memakai kedua khufnya, maka hendaklah dia mengusap bagian atasnya dan shalat dengan memakainya, serta janganlah dia melepasnya bila dia ingin, kecuali karena junub. (Shahih)

65. Bahwa Nabi pernah mencium salah seorang istrinya kemudian pergi shalat dan tidak berwudhu lagi. (Shahih)

72. Bahwasanya dalam surat yang ditulis oleh Rasulullah kepada Amr bin Hazm tertulis, 'Hendaknya tidak menyentuh Al Quran, kecuali orang yang telah bersuci.' (Shahih)

158. Doa diantara azan dan iqamat tidak tertolak. (Shahih)

165. Apa yang ada diantara timur dan barat adalah kiblat. (Shahih)

167. Semua tanah adalah masjid, kecuali kuburan dan kamar mandi. (Shahih)

221. Apabila kalian membaca al-Fatihah, maka bacalah 'Bismillahirrahmanirrahim', karena ia adalah salah satu ayatnya. (Shahih)

222. Apabila Rasulullah telah selesai membaca Ummul Quran (Surat al-Fatihah), beliau mengucapkan dengan suara keras 'Amin'. (Shahih)

333. Tidak sah shalat bagi seseorang yang shalat sendiri di belakang shaf. (Shahih)

342. Sesungguhnya Allah suka bila keringanan-keringananNya diambil, sebagaimana Dia benci bila maksiat kepada-Nya dilakukan. (Shahih)

345. Beliau tinggal di Tabuk selama dua puluh hari dengan mengqashar shalat. (Shahih)

355. Kami tidak tidur siang dan makan siang, kecuali setelah shalat Jumat. (Shahih)

357. Barangsiapa yang mendapatkan satu rakaat dari shalat Jumat atau shalat lainnya, maka hendaknya dia tambahkan kepadanya rakaat lain, maka shalatnya telah sempurna. (Shahih)

375. Tidak ada kewajiban shalat Jumat bagi musafir. (Shahih)

384. Idul Fitri adalah hari orang-orang berbuka dan Idul Adha adalah hari orang-orang berkurban. (Shahih)

394. Takbir pada shalat Idul Fitri itu tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua, sedangkan bacaan dilakukan setelah keduanya. (Shahih)

398. Termasuk sunnah, berangkat menuju shalat hari raya dengan berjalan kaki. (Hasan)

401. Bahwasannya nabi mengeraskan bacaan beliau pada shalat gerhana, dan beliau shalat dua rakaat dengan empat rukuk dan empat sujud. (Shahih)

413. Bahwasannya nabi beristisqa, lalu beliau mengarahkan punggung kedua telapak tangan beliau ke langit. (Shahih)

426. Seorang mukmin meninggal dengan peluh di dahinya. (Shahih)

447. Bahwasanya nabi melarang mengumumkan kematian. (Hasan)

466. Mematahkan tulang mayat sama seperti mematahkan tulangnya saat dia masih hidup. (Shahih)

477. Janganlah kalian mengubur mayat-mayat kalian di malam hari, kecuali jika kalian terpaksa melakukannya. (Shahih)

493. Tidak ada zakat pada perak yang kurang dari lima uqiyah (5 uqiyah = 200 dirham = 595 gram perak). Tidak ada zakat pada unta yang kurang dari lima ekor. Dan tidak ada zakat pada kurma yang kurang dari lima wasaq (5 wasaq = 300 sha, dimana 1 wasaq = 60 sha). (Shahih)

494. Tanaman yang disiram air hujan atau dengan mata air atau mengambil air tanah, zakatnya sepersepuluh. Sedang tanaman yang disiram dengan membutuhkan tenaga, zakatnya setengah dari sepersepuluh. (Shahih)

501. Pada harta-harta terpendam yang diketemukan, zakatnya seperlima. (Shahih)

518. Meminta-minta adalah suatu cakaran yang dilakukan seseorang pada wajahnya sendiri, kecuali meminta kepada penguasa atau dalam kebutuhan mendesak. (Shahih)

519. Zakat tidak halal bagi orang kaya, kecuali lima orang : pengurus zakat, orang yang membeli barang zakat dengan hartanya, orang yang terlilit hutang, orang yang berperang di jalan Allah, dan orang miskin yang diberi zakat lalu ia menghadiahkannya kepada orang kaya. (Shahih)

547. Diberikan keringanan bagi orang yang telah lanjut usia untuk tidak berpuasa dengan memberi makan satu orang miskin untuk setiap hari (yang dia tinggalkan) dan tidak ada kewajiban qadha baginya. (Shahih)

555. Rasulullah memerintahkan kami berpuasa setiap bulan tiga hari : tanggal tiga belas, empat belas, dan lima belas. (Hasan)

579. Wanita diwajibkan berjihad yang tidak ada peperangan di dalamnya, yaitu haji dan umrah. (Shahih)

587. Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, kecuali ada mahram wanita tersebut, dan janganlah wanita bepergian, kecuali bersama mahramnya. (Shahih)

616. Rasulullah thawaf mengelilingi Baitullah dan menyentuh Rukun (Hajar Aswad) dengan mihjan yang beliau bawa, lalu beliau mencium mihjan tersebut. (Shahih)

617. Nabi thawaf dalam keadaan idhthiba dengan pakaian burd berwarna hijau. (Hasan)

621. Janganlah kalian melempar jumrah sehingga matahari terbit. (Shahih)

625. Nabi terus bertalbiyah sampai melempar jumrah aqabah. (Shahih)

631. Bahwasanya Rasulullah menyembelih (hewan kurbannya) sebelum mencukur rambutnya dan memerintahkan para sahabatnya demikian. (Shahih)

639. Bahwasanya Nabi tidak berlari kecil dalam tujuh putaran thawaf ifadhah. (Shahih)

649. Apabila dua orang yang mengadakan transaksi jual beli berselisih, dan tidak ada bukti diantara keduanya, maka ucapan yang diterima adalah yang diucapkan pemilik barang dagangan, atau keduanya membatalkan transaksinya. (Shahih)

659. Rasulullah melarang menjual air yang lebih dari keperluan dan mengambil upah mengawinkan unta jantan. (Shahih)

665. Barangsiapa berjual beli dengan dua transaksi dalam satu transaksi jual beli, maka dia berhak mengambil harga yang paling rendah, atau (bila tidak), maka dia telah melakukan riba. (Hasan)

666. Tidak halal hutang dan jual beli, dua syarat dalam satu transaksi jual beli, keuntungan barang yang belum ditanggung, dan jual beli barang yang tidak kamu miliki. (Hasan)

668. Rasulullah melarang penjualan barang dagangan di tempat ia dibeli hingga barang tersebut dibawa oleh pedagang ke rumah mereka dahulu. (Hasan)

678. Sesungguhnya Allah lah yang menentukan harga, yang menahan, dan yang melapangkan, serta memberi rezeki. (Shahih)

684. Manfaat suatu barang itu berdasarkan tanggung jawab. (Hasan)

685. Nabi memberinya satu dinar untuk membeli seekor hewan kurban -atau seekor domba-, lalu dia membeli dua ekor domba dengan satu dinar itu, dan dia menjual salah satu domba tersebut dengan satu dinar, lalu dia mendatangi beliau dengan membawa satu ekor domba dan satu dinar, lalu beliau mendoakan keberkahan untuknya dalam transaksi jual belinya, sehingga kalaupun dia membeli tanah, dia akan beruntung padanya. (Shahih)

694. Rasulullah melaknat pemakan riba, pemberinya, penulisnya, dan kedua saksinya, lalu beliau bersabda, "Mereka semua sama". (Shahih)

703. Nabi melarang jual beli hewan dengan hewan secara kredit. (Shahih)

756. Barangsiapa menanam pada tanah orang lain tanpa seizin mereka, maka ia tidak berhak mendapatkan apa pun dari tanaman tersebut, akan tetapi ia berhak mendapatkan ganti biaya pengelolaannya. (Shahih)

762. Tetangga lebih berhak mendapatkan syuf'ah dari tetangganya, ia ditunggu disebabkan adanya hak tersebut, sekalipun ia tidak berada di tempat, apabila jalan keduanya sama. (Shahih)

778. Tidak boleh membahayakan, dan tidak boleh membalas bahaya. (Shahih)

780. Barangsiapa menggali sumur, maka ia mendapat wilayah seluas empat puluh hasta sebagai tempat istirahat bagi hewan ternaknya. (Shahih)

803. Ketahuilah, tidak halal binatang buas yang bertaring, keledai jinak, dan barang temuan dari harta mu'ahad, kecuali bila ia tidak membutuhkannya. (Shahih)

806. Nabi memutuskan setengah untuk anak perempuan, seperenam untuk cucu perempuan dari anak laki-laki sebagai pelengkap dua pertiga, sedangkan sisanya untuk saudari perempuan. (Shahih)

809. Nabi menetapkan seperenam untuk nenek, jika tidak ada ibu di bawahnya. (Hasan)

810. Paman dari pihak ibu adalah pewaris bagi yang tidak mempunyai pewaris. (Shahih)

822. Barangsiapa dititipi suatu barang titipan, maka ia tidak wajib menjaminnya. (Hasan)

837. Seorang perempuan tidak boleh menikahkan perempuan lainnya, dan seorang perempuan tidak boleh menikahkan dirinya sendiri. (Shahih)

849. Pezinah yang dicambuk tidak boleh menikah kecuali dengan yang semisalnya. (Shahih)

918. Sesungguhnya Allah memaafkan dari umatku sesuatu yang terbesit di dalam jiwanya, selama belum dilakukan atau diucapkan. (Shahih)

919. Sesungguhnya Allah meletakan dari umatku kesalahan, kelupaan, dan sesuatu yang dipaksakan kepada mereka. (Shahih)

943. Barirah diperintahkan agar beriddah tiga kali haid. (Shahih)

959. Bahwa Nabi bersabda tentang wanita tawanan perang Authas, "Janganlah wanita hamil digauli, sampai dia melahirkan, dan janganlah wanita yang tidak hamil digauli, sampai dia mendapatkan satu kali haid." (Shahih)

984. Kamu lebih berhak atasnya selama kamu belum menikah. (Hasan)

994. Bapak tidak boleh diqishash karena membunuh anaknya. (Shahih)

995. Seorang mukmin tidak boleh dibunuh karena membunuh orang kafir, dan pemilik perjanjian tidak boleh dibunuh selama dalam masa perjanjiannya. (Shahih)

1013. Diyat ahli dzimmah adalah setengah diyat kaum muslimin. (Hasan)

1027. Rasulullah menetapkan bahwa pemilik kebun bertanggung jawab menjaga kebunnya di siang hari, dan bahwa pemilik ternak bertanggung jawab menjaga ternaknya di malam hari, dan bahwa pemilik ternak bertanggung jawab terhadap apa yang dirusak oleh ternaknya di malam hari. (Shahih)

1045. Jauhilah perkara kotor yang Allah larang ini. Barangsiapa yang melakukannya maka hendaknya ia menutupi dirinya dengan tutupan Allah, dan hendaknya ia bertaubat kepada Allah, karena barangsiapa menyodorkan lembarannya kepada kami, niscaya kami akan menegakan kitab Allah atasnya. (Shahih)

1053. Dahulu ada seorang wanita meminjam sebuah perhiasan, lalu dia mengingkarinya, maka nabi memerintahkan untuk memotong tangannya. (Shahih)

1054. Tidak ada hukum potong tangan bagi seorang pengkhianat, perampas, dan pelaku korupsi. (Shahih)

1067. Setiap yang memabukan adalah khamar, dan setiap yang memabukan adalah haram. (Shahih)

1068. Sesuatu yang banyaknya memabukan, maka yang sedikitnya juga haram. (Shahih)

1070. Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan kalian pada sesuatu yang Dia haramkan atas kalian. (Hasan)

1072. Tidaklah dicambuk di atas sepuluh kali cambukan, kecuali dalam permasalahan hukum had dari hukum-hukum Allah. (Shahih)

1076. Akan terjadi fitnah-fitnah, maka pada saat itu jadilah kamu wahai hamba Allah, sebagai seorang yang terbunuh, dan janganlah kamu menjadi yang membunuh. (Shahih)

1077. Barangsiapa meninggal dalam keadaan belum pernah berperang, dan tidak terbesit dalam hatinya untuk berperang, maka ia meninggal pada suatu sifat dari kemunafikan. (Shahih)

1102. Bahwa Rasulullah telah menebus dua orang laki-laki dari kalangan kaum muslimin dengan satu orang laki-laki dari kalangan kaum musyrikin. (Shahih)

1122. Nabi mengutusku ke Yaman lalu memerintahkanku untuk mengambil dari setiap orang yang telah baligh satu dinar atau yang setara dengannya dalam bentuk kain ma'afiri. (Shahih)

1123. Islam itu tinggi dan ketinggiannya tidak bisa dikalahkan. (Hasan)

1163. Kami menyembelih kurban bersama Rasulullah pada tahun Hudaibiyah satu ekor unta untuk tujuh orang dan satu ekor sapi untuk tujuh orang. (Shahih)

1164. Nabi telah mengakikahi Hasan dan Husain masing-masing satu ekor kambing. (Shahih)

1166. Setiap bayi yang baru dilahirkan tergadai dengan akikahnya, disembelih untuknya pada hari ketujuh, dan dicukur rambut kepalanya, dan diberi nama. (Shahih)

1189. Apabila dua orang meminta putusan hukum kepadamu, maka janganlah kamu memberikan putusan untuk orang pertama sehingga kamu mendengar penjelasan orang yang kedua, niscaya kamu akan mengetahui bagaimana seharusnya kamu membuat putusan. (Hasan)

1193. Tidak akan beruntung suatu kaum yang mengangkat seorang perempuan sebagai pemimpin. (Shahih)

1195. Rasulullah melaknat penyuap dan penerima suap di dalam masalah hukum. (Shahih)

1204. Rasulullah telah memutuskan berdasarkan sumpah dan seorang saksi. (Shahih)

1206. Bukti itu adalah kewajiban bagi penuntut, dan sumpah itu adalah bagi orang yang mengingkari. (Shahih)

1226. Budak mukatab adalah budak, selama masih ada satu dirham yang menjadi tanggungannya dari mukatabahnya. (Hasan)

1247. Makan, minum, berpakaian, dan bersedekahlah dengan tidak berlebihan dan tidak pula sombong. (Hasan)

1251. Keridhaan Allah berada pada keridhaan kedua orang tua, dan kemurkaan Allah berada pada kemurkaan kedua orang tua. (Hasan)

1259. ... Barangsiapa memberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan, niscaya Allah akan memberikan kemudahan kepadanya di dunia dan akhirat ... Allah akan selalu menolong hambaNya selama hamba tersebut selalu menolong saudaranya. (Shahih)

1268. Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, kaya, lagi bersembunyi. (Sahih)

1269. Termasuk baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak berguna baginya. (Shahih)

1271. Setiap anak keturunan Adam berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah yang bertaubat. (Hasan)

1277. Sesungguhnya yang paling menakutkan diantara yang aku khawatirkan menimpa kalian adalah syirik kecil, yaitu riya. (Shahih)

1292. Dua orang yang saling mencela, apa yang mereka berdua katakan maka dosanya ditanggung oleh yang memulai selama yang terzalimi tidak melampaui batas. (Shahih)

1293. Barangsiapa menimpakan kemudaratan kepada seorang muslim, niscaya Allah menimpakan kemudaratan kepadanya. Dan barangsiapa menimpakan kesulitan kepada seorang muslim, niscaya Allah menimpakan kesulitan kepadanya. (Hasan)

1295. Seorang mukmin itu bukanlah pencela, bukan pula pengutuk, tidak berkata keji, dan tidak berkata kotor. (Shahih)

1297. Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba orang lain. (Shahih)

1303. Tergesa-gesa itu berasal dari setan. (Hasan)

1305. Sesungguhnya orang yang suka melaknat tidak akan menjadi pemberi syafaat dan tidak pula menjadi saksi di hari kiamat. (Shahih)

1307. Celakalah bagi orang yang bertutur kata lalu berdusta agar bisa membuat tertawa suatu kaum, celakalah baginya, kemudian celakalah baginya. (Hasan)

1320. Sedekah itu tidak mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah pada seorang hamba dengan pemberian maafnya melainkan kemuliaan. Dan tidaklah seorang tawadhu karena Allah, melainkan pasti Allah meninggikannya. (Shahih)

1325. Seorang mukmin itu adalah cermin bagi mukmin yang lainnya. (Hasan)

1326. Seorang mukmin yang berbaur dengan masyarakat lalu bersabar dalam menghadapi gangguan mereka itu lebih baik daripada seorang mukmin yang tidak berbaur dengan masyarakat lalu tidak bersabar dalam menghadapi gangguan mereka. (Shahih)

1338. Sesungguhnya doa itu adalah ibadah. (Shahih)

1339. Doa diantara azan dan iqamat itu tidak akan ditolak. (Shahih)

1340. Sesungguhnya Rabb kalian itu Pemalu dan Pemurah, Dia malu kepada hambaNya, apabila seorang hamba mengangkat kedua tangannya kepadaNya, lalu mengembalikan keduanya dalam keadaan kosong. (Shahih)

 

Kamis, 08 April 2021

Ringkasan Sahih Jami'us Shaghir

Oleh : Muhammad Nashiruddin Al-Albani

Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan tidak memberi karena Allah, telah sempurnalah imannya. (Shahih Jami'us Shaghir: 5965)

Al Masih Isa putera Mariam akan turun di menara putih yang terletak di bagian timur Damaskus. (Shahih Jami'us Shaghir: 4166)

Tidak seorang pun yang menjadi kaya dengan sebab riba melainkan pada akhirnya ia akan hidup dalam kemiskinan. (Shahih Jami'us Shaghir: 5518)

Bila masuk rumah, berilah salam kepada penghuninya. Bila keluar rumah, berilah salam kepada penghuninya. (Shahih Jami'us Shaghir: 526, Hasan)

Apabila kebaikanmu menyenangkanmu, dan kejahatanmu menyusahkanmu, maka engkau adalah seorang mukmin. (Shahih Jami'us Shaghir: 600)

Apabila kamu membuat sayur daging, maka perbanyaklah kuahnya dan bagikanlah kepada para tetangga. (Shahih Jami'us Shaghir: 691)

Kasihilah yang ada di bumi, maka yang ada di langit akan mengasihimu. (Shahih Jami'us Shaghir: 896)

Dzikir yang paling utama adalah laa ilaha illallah, dan doa yang paling utama adalah alhamdulillah. (Shahih Jami'us Shaghir: 1104, Hasan)

Sesungguhnya surga itu di bawah telapak kakinya, yakni ibu. (Shahih Jami'us Shaghir: 1249)

Dunia terlaknat, terlaknat isinya, kecuali dzikir kepada Allah dan taat kepada-Nya, orang berilmu atau belajar ilmu. (Shahih Jami'us Shaghir: 1609)

Allah Pemalu dan Mulia, Dia malu bila seorang mengangkat kedua tangannya kepada-Nya lalu kembali dalam keadaan kosong. (Shahih Jami'us Shaghir: 1757)

Sesungguhnya Allah Ta'ala adalah Pencipta setiap pencipta dan setiap ciptaannya. (Shahih Jami'us Shaghir: 1777)

Sesungguhnya jika Allah menghendaki untuk tidak didurhakai, maka Dia tidak akan menciptakan iblis. (Shahih Jami'us Shaghir: 1812, Hasan)

Ruh-ruh seperti tentara yang berhimpun, yang saling mengenal akan bersatu, yang tidak saling mengenal akan berselisih. (Shahih Jami'us Shaghir: 2768)

Umatku diberkati di pagi harinya. (Shahih Jami'us Shaghir: 2841)

Ikutkanlah antara haji dan umrah karena sesungguhnya keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa. (Shahih Jami'us Shaghir: 2899)

Seseorang itu berada pada agama temannya, maka perhatikanlah oleh kalian, siapakah yang dijadikan temannya. (Shahih Jami'us Shaghir: 3545, Hasan)

Doa diantara adzan dan iqamat itu dikabulkan, maka berdoalah. (Shahih Jami'us Shaghir: 3405)

Obatilah orang-orang sakit kalian dengan sedekah. (Shahih Jami'us Shaghir: 3358)

Kebaikan karena kebiasaan dan keburukan karena kebutuhan. (Shahih Jami'us Shaghir: 3348)

Minuman keras adalah induk segala kejahatan. (Shahih Jami'us Shaghir: 3344, Hasan)

Kekhilafahan pada umatku ialah tiga puluh tahun, kemudian setelah itu adalah kerajaan. (Shahih Jami'us Shaghir: 3341)

Khilafah kenabian itu tiga puluh tahun, setelah itu Allah memberikan kerajaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. (Shahih Jami'us Shaghir: 3257)

Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tanpa dosa. (Shahih Jami'us Shaghir: 3008)

Berbuat baiklah kepada orang yang berlaku buruk kepadamu dan katakanlah yang benar walau kepada dirimu sendiri. (Shahih Jami'us Shaghir: 3769)

Bersihkanlah halaman rumah kalian, sebab orang-orang Yahudi tidak membersihkan halaman rumahnya. (Shahih Jami'us Shaghir: 3935, Hasan)

Ikatlah ilmu dengan tulisan. (Shahih Jami'us Shaghir: 4434)

Barangsiapa mengangkat sebuah batu dari jalan -yang mengganggu saudaranya-, dituliskan satu kebaikan untuknya. (Shahih Jami'us Shaghir: 6265)

Bukankah kalian ditolong dan diberi rezeki dengan sebab orang-orang yang lemah diantara kalian? (Shahih Jami'us Shaghir: 7035)

Janganlah kamu bersahabat kecuali dengan orang yang beriman. (Shahih Jami'us Shaghir: 7341)

Barangsiapa mengalungkan jimat, berarti ia telah berbuat syirik kepada Allah. (Shahih Jami'us Shaghir: 6394)

Barangsiapa berlaku mempermudah dan lembut, maka Allah mengharamkan neraka atasnya. (Shahih Jami'us Shaghir: 6484)

Orang beriman meninggal dunia dengan iringan keringat di dahi. (Shahih Jami'us Shaghir: 6665)

Tidak mengapa menjadi orang kaya yang bertakwa, namun keadaan sehat bagi orang yang bertakwa lebih baik daripada kaya. (Shahih Jami'us Shaghir: 7182)

Wahai manusia, hendaknya kalian bersikap tenang, sesungguhnya kebaikan bukanlah dengan memacu kuda dan unta. (Shahih Jami'us Shaghir: 7884)

Yahudi adalah orang-orang yang dimurkai dan Nasrani adalah orang-orang yang sesat. (Shahih Jami'us Shaghir: 8202)

Tidaklah seorang muslim wafat pada hari atau malam jumat melainkan Allah akan membebaskannya dari fitnah kubur. (Shahih Jami'us Shaghir: 5773, Hasan)

Serigala hanya akan menerkam kambing domba yang menyendiri dari kelompoknya. (Shahih Jami'us Shaghir: 5701, Hasan)

Seandainya kalian tidak berbuat dosa, tentu Allah akan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa untuk diampuniNya. (Shahih Jami'us Shaghir: 5253)

Setiap manusia pasti pernah berbuat salah dan sebaik-baik orang yang pernah berbuat salah adalah yang bertaubat. (Shahih Jami'us Shaghir: 4515, Hasan)

Perempuan dinikahi karena agama, harta, dan kecantikannya, hendaknya kamu memilih karena agama maka kamu beruntung. (Shahih Jami'us Shaghir: 1941)

Sesungguhnya Allah mengasihi hamba-hambaNya yang berbelas kasih. (Shahih Jami'us Shaghir: 2381, Hasan)

Pekerjaan yang paling baik adalah pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan setiap perdagangan yang baik. (Shahih Jami'us Shaghir: 1033)

Berilah upah kepada pekerja sebelum kering keringatnya. (Shahih Jami'us Shaghir: 1055, Hasan)

Ingatlah, sesungguhnya dagangan Allah sangat mahal, ingatlah dagangan Allah adalah surga. (Shahih Jami'us Shaghir: 6222)

Barangsiapa menanam pohon, kemudian sebagiannya dimakan burung atau hewan lain, maka baginya pahala sedekah. (Shahih Jami'us Shaghir: 6273)


Rabu, 07 April 2021

Kekuasaan

Kekuasaan terbagi menjadi dua yaitu kekuasaan moral dan kekuasaan militer. Kekuasaan moral disebut juga sebagai soft power ada pada pena yaitu sosial, politik, ekonomi, budaya, dan hukum. Kekuasaan militer disebut juga sebagai hard power ada pada pedang dan tombak. Dianalogikan dengan komoditas perdagangan, nilai yang diterima oleh masyarakat akan menjadi kesadaran bersama. Penyebarluasan nilai ditentukan oleh kesediaan masyarakat dalam menerima nilai itu. Dianalogikan dengan perang, nilai yang saling berseberangan dianggap sebagai perang pemikiran.


Sabtu, 28 November 2020

Paradigma Dalam Memahami Kejahatan

Menurut paradigma positivis, kejahatan adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan standar nilai yang diterima oleh mayoritas anggota masyarakat 

Menurut paradigma interaksionis, kejahatan adalah suatu respons yang dibuat oleh suatu pihak terhadap perbuatan orang lain, bukan sesuatu yang melekat pada perbuatan itu sendiri 

Menurut paradigma kritis, kejahatan adalah perbuatan yang mengancam kepentingan kelompok yang berkuasa, yaitu kepentingan untuk mempertahankan posisi sebagai penguasa 

Menurut paradigma konstitutif, kejahatan adalah perbuatan menempatkan orang lain sebagai obyek dominasi, bersumber dari relasi kekuasaan yang tidak setara, bagaimana kejahatan dibangun melalui wacana sehingga bersifat politis dan subyektif 

Selain menyatakan kejahatan sebagai hasil produksi, pemikiran pos modern mengajukan penjelasan tentang relasi kuasa terhadap ilmu pengetahuan, yaitu bagaimana kelompok dominan melalui pengaruhnya menetapkan kriteria ilmu pengetahuan


Sabtu, 18 April 2020

Perbandingan Agama

Tulisan ini terinspirasi dari buku karya Karen Armstrong yang menelaah konsep Tuhan dan agama yang dipahami berbagai umat manusia. Bukunya berisi perbandingan dan analisis sejarah dari ribuan tahun yang lalu. Ketika saya membaca sebuah buku, saya biasa mencatat hal-hal yang dianggap penting di kertas atau menulisnya di media sosial seperti Facebook dan Twitter. Tujuan dari pencatatan itu agar saya bisa terus mengingatnya sehingga bila sewaktu-waktu saya membutuhkannya sebagai bahan penelitian, saya bisa dengan mudah menemukannya kembali. Selain itu, ada sebuah hadis nabi yang menyarankan kita untuk menjaga ilmu yaitu dengan cara mencatatnya. Dari catatan itulah tulisan ini disusun. Saya  memposisikan buku karya Karen Armstrong ini sebagai bahan referensi, dalam arti diambil hal-hal yang dianggap sudah tepat tanpa meninggalkan cara kritis dalam memahaminya. Saya sendiri bukan pengikutnya, berbeda dengannya yang barangkali berpaham agnostis, saya adalah seorang muslim

Tulisan ini dimulai dengan menyatakan agama dunia dalam artian yang menyebar di wilayah yang cukup luas  dan  berpengaruh terhadap peradaban dunia ada lima: Hindu, Buddha, Yahudi, Kristen, dan Islam. Dua yang pertama berasal dari anak benua India, sedangkan tiga yang terakhir berasal dari Timur Tengah. Secara geografis agama-agama dunia tersebut semuanya berasal dari benua Asia. Perkembangan agama Buddha hampir mirip dengan Kristen yang menyebar bukan di wilayah tempat kelahirannya. Kristen lahir di Timur Tengah tetapi Eropa menjadi pusat penyebarannya, begitu pun Buddha yang muncul pertama kali di India tetapi berkembang di Sri Lanka, Myanmar, Thailand, Indocina, dan Asia Timur. Adapun Islam dan Hindu masih mengakar kuat di tempat kelahirannya hingga kini yaitu Islam di Timur Tengah dan Hindu di India

Agama Hindu disebut-sebut sebagai agama tertua di bumi, dibawa oleh orang Arya dari Persia ketika mereka datang ke lembah Indus sehingga orang barat menyebutnya Hindu. Sementara penganutnya sendiri menyebutnya Dharma sebelum orang barat menamainya Hindu. Kitab Weda tidak berupaya untuk menjelaskan asal usul kehidupan melainkan membantu manusia mencapai realitas tertinggi. Seperti Buddha, agama Hindu mengajukan konsep tentang karma, suatu paham yang mengajarkan bahwa nasib seseorang bergantung pada perbuatannya sendiri. Setelah mengalami kematian, manusia akan terlahir kembali ke dunia sesuai dengan karmanya sendiri. Tujuan tertinggi dalam agama Hindu yaitu moksha, suatu keadaan dimana manusia tidak lagi mengalami rangkaian kelahiran kembali sehingga telah mencapai kesadaran tertinggi melalui serangkaian latihan spiritual seperti yoga. Seperti Kristen, agama Hindu mempunyai konsep inkarnasi, yaitu menitisnya Tuhan dalam wujud manusia yang disebut avatar. Tidak seperti agama-agama lain, agama Hindu tidak diketahui tokoh pendirinya. Karena dalam agama Hindu terdapat banyak aliran dalam menerangkan konsep tentang Tuhan, kita tidak bisa melakukan generalisasi hanya dengan berpegang pada satu tafsiran eksklusif dalam memahami agama ini. Sebagian aliran Hindu menyatakan Tuhan mempunyai sifat sebagaimana manusia, sementara aliran Hindu yang lain menyatakan hal yang berbeda

Agama Buddha yang dibawa oleh Siddharta Gautama dibangun di atas pemahaman bahwa hidup adalah penderitaan, dia menyebutnya dukkha. Agama ini bisa dibilang tidak ada hubungannya dengan Tuhan, melainkan sebuah jalan untuk mencapai pencerahan yang terjadi secara alami. Tujuan dari agama ini bukanlah surga atau neraka, nirvana lah yang dianggap sebagai realitas tertinggi yang dapat dicapai melalui cara hidup dan meditasi yang benar. Agama ini muncul di India yang pada waktu itu berlatar Hindu sehingga mempunyai kemiripan pemahaman tentang karma dan reinkarnasi. Menurut agama ini, orang yang telah mencapai nirvana akan terbebas dari siklus kelahiran kembali dan menjadi diri yang seutuhnya. Ketika orang dapat terbebas dari dosa maka ketika itulah ia mencapai nirvana sehingga ia tidak mengalami siklus kelahiran kembali yang tak berujung. Siddharta sendiri tidak bilang dirinya telah mendapat wahyu dari Tuhan sebagaimana yang dialami nabi Muhammad, dia hanya bilang dirinya telah mengalami pengalaman pencerahan kemudian dia ajarkan kepada murid-muridnya. Konsepsinya tentang Tuhan dengan begitu berasal dari persepsinya sendiri, meskipun sebagian penganutnya akan menganggap persepsi itu dilhamkan oleh Tuhan. Agama ini tidak terlalu banyak membahas tentang Tuhan yang digambarkan sebagai Tuhan yang diam dan tidak berbicara

Agama Yahudi diklaim oleh pemeluknya sebagai agama yang diwahyukan oleh Tuhan melalui nabi-nabi. Karena itu, konsep tentang Tuhan adalah sebagaimana Tuhan telah memperkenalkan dirinya kepada manusia melalui wahyu yang disampaikan melalui para utusan, bukan dari hasil persepsi manusia tentang Tuhan. Dalam perjalanan umat Yahudi ada dinamika praktek keagamaan yang dipengaruhi oleh umat lain yang ada di sekeliling umat Yahudi. Tidak jarang umat Yahudi berada di bawah kekuasaan kaum Goyim sehingga mereka terpengaruh untuk menyembah Tuhan kaum Goyim tersebut. Hal ini karena di waktu lampau, agama bukan persoalan pribadi. Sebagian penguasa Goyim ada yang memaksakan warganya untuk menyembah tuhan-tuhan mereka, meskipun ada diantara penguasa itu yang menjamin kebebasan beragama. Karena itu, senantiasa muncul nabi baru mengingatkan umat Yahudi akan penyimpangan mereka, bahwa berkuasanya kaum Goyim atas mereka adalah disebabkan oleh dosa-dosa mereka sendiri yang telah melanggar perjanjian dengan Tuhan. Para nabi mengingatkan bahwa Tuhan menggunakan kaum Goyim untuk menghukum umat Yahudi yang telah menyimpang mengikuti tuhan-tuhan kaum Goyim tersebut. Berbeda dengan Hindu-Buddha dimana pengalaman tentang Tuhan bisa dicapai melalui latihan-latihan spiritual, nabi-nabi kaum Yahudi mendapat pengalaman tentang Tuhan bukan dari keinginan mereka sendiri, Tuhanlah yang telah memilih mereka untuk mengemban misi kenabian. Selain itu, Tuhan umat Yahudi adalah Tuhan yang berbicara dan terlibat dalam urusan-urusan manusia

Agama Kristen berpusat pada pandangan tentang trinitas, inkarnasi, penebusan dosa, kehidupan setelah kematian, dan predestinasi. Konsep inkarnasi dalam agama Kristen dimulai dari anggapan bahwa Tuhan mengenalkan dirinya kepada umat manusia dengan cara menjelma ke dalam diri Yesus. Bahwa Tuhan itu satu tetapi pribadinya tiga, keyakinan ini disebut trinitarian. Konsep ini mirip dengan trimurti yang ada pada agama Hindu, hanya saja oknumnya berbeda. Umat Kristen percaya bahwa Yesus telah wafat di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Ini berbeda dengan keyakinan Islam yang menyatakan bukan Yesus yang wafat di kayu salib, tetapi pribadi yang lain. Kristen maupun Islam mempunyai konsep yang hampir mirip dalam hal menjelaskan adanya kehidupan setelah kematian dan pemahaman tentang takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan, meskipun ada perbedaan di dalam perinciannya. Kaum reformis Kristen menaruh perhatian pada pembahasan takdir. Pembahasan predestinasi ini menunjukan bahwa perdebatan tentang takdir tidak hanya terjadi dalam Islam tetapi juga Kristen. Kaum Protestan mengajarkan bahwa Tuhan mempunyai hak mutlak dalam menentukan penyelamatan manusia. Penyelamatan manusia bukan ditentukan oleh perbuatan baik yang dilakukan manusia selama di dunia, tetapi karena rahmat Tuhan yang telah menetapkannya sebagai kebaikan. Menurut Protestan dan Islam, Tuhan sudah menentukan sejak semula siapa yang akan diselamatkan dan siapa yang akan masuk neraka. Ini berbeda dengan pemahaman Katolik yang menyatakan Tuhan hanya menakdirkan keselamatan bagi manusia. Konsepsi tentang takdir ini tidak ada dalam ajaran Hindu. Diterangkan dalam ajaran Hindu bahwa nasib manusia ditentukan oleh karmanya sendiri, bukan ditentukan oleh otoritas lain

Agama Islam muncul di tengah-tengah bangsa Arab yang sudah mengakui keberadaan Allah sehingga misi nabi Muhammad pada waktu itu bukan untuk membuktikan keberadaan Allah kepada kaum Quraisy. Persoalannya bukan kaum Quraisy mengingkari keberadaan Allah tetapi kaum Quraisy tidak memikirkan konsekuensi dari kepercayaan mereka akan keberadaan Allah, yaitu mereka menyembah ilah-ilah lain dengan anggapan dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah. Mereka menjadikan ilah-ilah itu sebagai perantara kepada Allah. Kaum Quraisy pada waktu itu menyembah tiga ilah yaitu Lata, Uzza, dan Manat yang masing-masing berada di Thaif, Nakhlah, dan Qudaid dan ketiganya dianggap sebagai anak perempuan Allah. Mereka sama sekali tidak menganggap ketiganya sebagai rabb yang telah menciptakan, menguasai, dan mengatur, akan tetapi sebagai ilah yang dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah. Mereka sendiri mengakui bahwa yang telah menciptakan, menguasai, dan mengatur adalah Allah. Dengan demikian, mereka menganggap ketiganya tidak setara dengan Allah, akan tetapi sebagai perantara yang bisa memohon kepada Allah atas nama manusia. Diterangkan bahwa agama semua nabi adalah satu dan berasal dari sumber yang sama. Syariat nabi bisa berbeda-beda sesuai dengan keadaan umatnya, tetapi akidah mereka satu. Generasi-generasi berikutnya telah merusak agama murni ini, dengan menambahkan atau mengurangi ajaran asli yang dibawa generasi pertamanya sehingga Allah mengirimkan nabi-nabi untuk meluruskan jalan mereka. Dalam hal teologi, Islam mempunyai tauhid sebagaimana Kristen dan Hindu mempunyai tritunggal dan trimurti

Sebagaimana penjelasan di atas bahwa terdapat dua konsep tentang Tuhan yang diterangkan agama yaitu personal dan impersonal. Tuhan personal adalah Tuhan yang mempunyai sifat sebagaimana manusia seperti melihat, mendengar, berbicara, yaitu Tuhan yang terlibat aktif dalam urusan-urusan manusia, yang menginginkan manusia agar mewujudkan kehendak Tuhan di bumi sebagaimana yang diterangkan dalam agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Sedangkan agama Hindu dan Buddha menerangkan konsep Tuhan impersonal yaitu Tuhan yang diam dan tak dapat diketahui. Konsepsi tentang Tuhan personal menjadi tema kritik bagi orang-orang yang tidak mengakuinya, yaitu ketika Tuhan dianggap telah gagal dalam mencegah terjadinya peperangan diantara manusia, penyakit, bencana alam, dan kejahatan. Dalam hal ini Tuhan yang mempunyai kekuasaan mutlak atas segenap makhluk ciptaan dianggap telah membiarkan terjadinya penderitaan yang dialami oleh manusia di bumi. Demikian pula konsepsi tentang Tuhan impersonal dipandang sebagai pemahaman yang sia-sia karena tidak ada perbedaan antara mempercayainya maupun menolaknya, sebab tidak ada konsekuensi apapun dari kedua sikap tersebut. Baik manusia mempercayainya atau tidak, Tuhan impersonal tidak akan mengadili mereka dan memasukan mereka ke dalam surga atau neraka, melainkan secara alami mereka akan mengalami siklus kelahiran kembali atau bila tidak demikian mereka akan mencapai nirvana atau moksha

Ada perbedaan yang cukup penting konsep tentang Tuhan antara filsafat dan agama. Tuhan filsafat bisa ditemukan oleh akal, sedangkan Tuhan agama hanya memperkenalkan diri melalui wahyu. Tuhan filsafat tidak diketahui mempunyai sifat-sifat sebagaimana manusia, karena yang dapat diketahui filsafat hanya fakta tentang keberadaan Tuhan, tidak lebih dari itu. Filsafat mengakui ada penggerak yang tidak digerakan atau penyebab yang tidak disebabkan, tetapi filsafat tidak mampu menjawab pertanyaan tentang sifat Tuhan, apakah Tuhan terlibat dalam urusan-urusan manusia, mengapa Tuhan menciptakan manusia, dan apakah Tuhan bisa dilihat oleh manusia di dunia ini. Pandangan spekulatif tentang sifat Tuhan yang ditawarkan filsafat selalu mendapat kritik dari agama yang menyatakan sifat Tuhan tidak mungkin diketahui kecuali melalui wahyu. Upaya atribusi terhadap Tuhan dipandang sebagai proyeksi dari pikiran manusia itu sendiri sehingga tidak otoritatif, sebab Tuhan tidak terikat oleh standar dan harapan manusia. Mayoritas filosof sama sekali tidak menaruh keraguan akan keberadaan Tuhan. Yang menjadi persoalan, akal manusia tanpa bantuan wahyu hanya mampu memahami Tuhan dengan cara yang sangat terbatas. Tuhan filsafat adalah Tuhan yang tidak berbicara, tidak campur tangan dalam kehidupan manusia, dan tidak mengadili di hari kiamat. Selanjutnya, permasalahan utama yang dihadapi filosof adalah sikap skeptis terhadap argumen rasional yang tidak bisa diverifikasi oleh indera, yaitu bagaimana orang bisa membuktikan bahwa argumen rasionalnya bukanlah imajinasi semata? Bagaimana orang bisa memastikan bahwa seorang yang mengaku nabi memang benar telah mendapat inspirasi ilahi? Hal ini mengingat pengakuan seperti ini bisa mengandung klaim yang salah sebagaimana yang dilakukan oleh nabi-nabi palsu. Sebagian filosof mengingkari adanya mukjizat dengan menganggapnya sebagai dongeng umat terdahulu, kendati kisah-kisah tentang mukjizat itu tertulis dalam kitab suci

Mistisisme menekankan pada pengalaman tentang Tuhan yang diperoleh melalui disiplin dan latihan-latihan tertentu agar bisa mengalami kehadiran Tuhan. Mistisisme masuk ke dalam penganut agama teistik, seperti Kabbalah, Monastik, dan Sufisme dalam penganut Yahudi, Kristen, dan Islam. Kendati dalam Kristen, mistisisme tidak pernah menjadi arus utama. Menurut aliran ini, pengalaman tentang Tuhan bisa dicapai oleh setiap orang melalui penyucian diri. Ini tampak mirip dengan meditasi dan yoga dalam ajaran Buddha dan Hindu. Karena itu, aliran ini dianggap bukan dari ajaran asli agama Yahudi, Kristen, dan Islam, akan tetapi unsur asing yang masuk ke dalamnya. Kaum sufi, misalnya, berharap bisa merasakan pengalaman yang sama seperti yang dialami nabi Muhammad ketika menerima wahyu. Meskipun mereka menganggap kedudukan wali di bawah kenabian, mereka percaya bahwa tingkatan wali merupakan tingkatan yang bisa diupayakan oleh setiap orang. Tetapi tampaknya pengertian tentang wali dalam sufisme mengalami percampuran dari berbagai mitologi sehingga ditemukan banyak aliran di dalamnya. Inilah mengapa kaum ulama menganggapnya sebagai bid'ah yang tidak autentik. Sufisme sendiri bisa dikatakan sebagai perpaduan antara agama timur dan Islam, ditemukan tokoh-tokoh pencetusnya berasal dari sekitar Iran dan Irak yang merupakan penghubung antara dunia timur dan dunia Islam. Kita pun menyaksikan dalam sejarah bahwa wilayah Irak merupakan tempat kelahiran paham-paham baru. Irak di Timur Tengah bisa disamakan dengan Jerman di Eropa, sebagai tempat yang melahirkan tokoh-tokoh yang melakukan pembaharuan dan melahirkan kontroversi. Bila filosof mendasarkan pengetahuan pada rasionalitas dan metafisika, kaum mistik mendasarkannya pada imajinasi dan mitologi

Kaum reformis berpandangan tidak ada pertentangan antara sains dan kitab suci, manusia bisa mengenal Tuhan dengan memahami cara kerja dan hukum alam. Tuhan memperkenalkan diri dengan cara yang sesuai dengan tingkatan dan daya cerna manusia sehingga Tuhan bisa dikenal oleh setiap orang. Kaum reformis muncul sebagai reaksi atas penafsiran yang ketat terhadap kitab suci sehingga menjadikannya sebagai kebenaran tunggal, yaitu ketika penemuan sains dianggap bertentangan dengan dogma Katolik. Ini adalah  titik balik yang dianggap sebagai benturan pertama antara sains dan agama dan mulai memunculkan kelompok yang meragukan agama dan Tuhan. Dari sini pula mulai teridentifikasi dua pendekatan dalam menafsirkan kitab suci, yaitu literal yang memahami kitab suci secara tekstual, maupun metafora yang memahami kitab suci secara kontekstual. Mulai ada pembahasan tentang hubungan antara penjelasan teologis, metafisis, dan positivis yaitu apakah ketiganya saling melengkapi ataukah saling bertolak belakang. Berkaitan dengan kosmologi, misalnya, orang mulai menyelidiki sejauh mana penjelasan sains tentang susunan alam sejalan dengan penjelasan kitab suci. Benturan antara sains dan tafsiran agama di Eropa memunculkan sekelompok orang yang berpaling dari Tuhan dan agama serta melahirkan paham materialis, yaitu paham yang menganggap satu-satunya realitas adalah materi. Paham ini bukan hanya menolak konsepsi tentang Tuhan, surga, dan neraka, tetapi juga menolak segala sesuatu yang melampau batas materi seperti jin, malaikat, dan sihir. Paham materialis dipengaruhi oleh paham empiris yang pada waktu itu dianggap sebagai perkembangan mutakhir dari metode ilmiah. Paham materialis tidak mempercayai realitas yang berada di luar jangkauan indera

Ateisme bermula dari ketidakpedulian terhadap Tuhan. Awal mula ateisme di Barat didahului oleh sikap yang menganggap tidak ada gunanya mempercayai Tuhan impersonal yang tidak pernah campur tangan dalam urusan-urusan manusia, yaitu tidak ada salahnya orang mau percaya atau tidak kepada Tuhan. Namun sikap ini kemudian berkembang menjadi pengingkaran terhadap keberadaan Tuhan ketika orang tidak lagi yakin bahwa perenungan terhadap alam memberikan bukti yang cukup tentang keberadaan Tuhan. Inilah yang membedakan antara kaum teis dan ateis ketika diajukan dalil yang sama, keduanya mempunyai sikap yang berbeda. Kaum teis menganggap dalil-dalil tentang keberadaan Tuhan sebagai bukti yang memadai. Sementara kaum ateis tidak merasa puas dan menganggap bukti itu belum cukup meyakinkan. Bibit-bibit ateisme yang lain yaitu ketika orang tidak bisa menerima ketetapan Tuhan personal yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di bumi, yaitu bagaimana menjelaskan kekacauan dan kejahatan yang semua itu terjadi di bawah kekuasaan Tuhan. Kaum ateis menyatakan manusia menciptakan gagasan tentang Tuhan untuk menjelaskan sesuatu yang tidak diketahui tentang alam dan untuk menghibur diri mereka dari tragedi kehidupan. Ateisme di Barat merambah ke dalam bidang ilmu pengetahuan oleh tokoh-tokoh seperti Charles Darwin, Sigmund Freud, Auguste Comte, Karl Marx, dan Friedrich Nietzsche. Peristiwa ini bukan hanya telah menimbulkan keraguan dan kecamuk di dalam batin orang Barat, tetapi juga membuat mereka tersesat di bumi dan menjadikannya hidup tanpa tujuan. Ketika Nietzche menolak keberadaan Tuhan dan doktrin penciptaan, ia mengajukan penjelasan tentang kebangkitan dan kelahiran kembali yang tiada henti, sebagai ganti penjelasan tentang Tuhan yang sudah mati. Pemahaman ini menyiratkan tidak adanya hari kiamat, dunia sebagai pusat kehidupan memiliki sifat keabadian. Setelah manusia mati, ia akan dilahirkan kembali ke dunia, bukan ke surga atau ke neraka

Upaya membuktikan keberadaan Tuhan dengan menggunakan sains mendapat kritikan dari kaum agama yang menganggap sains hanya bisa menjelaskan alam fisikal semata. Kaum agama menyatakan tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Tuhan. Membuktikan keberadaan Tuhan dengan menggunakan sains sama halnya menyamakan Tuhan dengan fakta alam lainnya. Kitab suci dan mukjizat diturunkan sebagai cara yang paling efektif bagi manusia untuk menemukan Tuhan. Kaum agama menganggap upaya membuktikan keberadaan Tuhan secara rasional maupun empiris tidak ada manfaatnya karena iman kepada Tuhan berasal dari pemahaman langsung yang tidak ada kaitannya dengan logika dan fakta. Berbeda dengan Tuhan filsafat yang jauh, kaum agama menerangkan Tuhan yang dekat, yang telah memperkenalkan diri melalui wahyu. Kaum  agama menyatakan konsepsi tentang Tuhan yang diterangkan kitab suci merupakan satu-satunya konsepsi otoritatif karena berasal dari wahyu dan bukan buatan manusia