Hakikat integrasi pada sistem sosial-ekonomi ialah kompetisi dalam mengambil peran yang jumlahnya terbatas dan langka. Seperti banyak orang menginginkan menjadi dokter, padahal posisi dokter jumlahnya terbatas. Kalau semua orang menjadi dokter lalu siapa yang akan menjadi pasiennya? Demikian juga posisi pembuat kebijakan jumlahnya terbatas, kalau semua orang menjadi
pembuat kebijakan lalu siapa yang akan melaksanakan kebijakan? Gejala bonus demografi tampak pada semakin banyaknya partisipasi orang pada perguruan tinggi. Hal inilah yang berimbas pada jumlah pencari kerja yang melebihi lowongan kerja yang tersedia.
Tanpa kita ambil bagian pada sistem dunia yang umum itu, sistem tersebut akan tetap berjalan kok. Kita hanyalah sekrup kecil dari keseluruhan mesin sistem dunia. Yang terpenting selamatkan diri sendiri dulu. Toh dokter jumlahnya sudah banyak demikian juga insinyur sudah terlalu banyak. Apalagi kalau sistem pendidikan yang ada meminta peserta didik untuk
tunduk pada sistem yang dibuat oleh orang lain, apalah artinya itu. Jika begitu keadaanya, partisipasi orang dalam sistem pendidikan umum
hanya akan mematikan kreativitas dan tidak menjadi diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar