Senin, 24 Agustus 2015

Efisiensi

Dalam kegiatan ekonomi yang terpenting itu efisiensi yaitu pendapatan lebih besar daripada pengeluaran. Efisiensi juga berarti hemat yang merupakan lawan dari boros. Jadi ketika nilai transaksi ekonomi di suatu negeri termasuk tinggi akan tetapi tingkat kesejahteraan termasuk rendah berarti tidak efisien. Inefisiensi bisa terjadi karena pola penggunaan uang yang tidak tepat sasaran, biaya produksi yang tinggi, dan alokasi surplus value yang timpang. Penggunaan uang yang tidak tepat sasaran seperti menggunakan uang untuk sesuatu yang tidak jelas manfaatnya. Biaya produksi yang tinggi seperti dengan adanya unsur riba yang dihitung sebagai biaya produksi, biaya iklan dan biaya sewa yang boros.  

Alokasi surplus value yang timpang seperti pengalihan sebagian besar keuntungan ekonomi ke luar negeri karena dimiliki oleh orang asing. Alokasi surplus value yang timpang seperti juga nilai sewa pekerja yang berada di bawah garis nilai standar yang layak. Efisiensi perusahaan terutama ditentukan oleh pembelian dan penjualan. Penjualan hubungannya dengan target pasar yaitu siapa saja yang akan menggunakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan. Pembelian hubungannya dengan biaya modal, produksi, operasional, sewa tempat, sewa pekerja, peralatan, dan perlengkapan.

Proses pertukaran dalam pasar yang dilakukan atas dasar prinsip efisiensi memungkinkan sebagian orang hidup dari hasil pekerjaan orang lain. Orang lain yang berusaha sementara sebagian orang datang memetik hasil usaha itu, mencapai tujuan melalui tangan orang lain. Melalui mekanisme pertukaran, sebagian orang menggunakan hasil pekerjaan orang lain tanpa harus terlibat dalam proses pengadaan atau pembuatannya. Mekanisme pertukaran diartikan pula sebagai perputaran uang sebagai alat tukar. Proses perputaran uang dibayangkan sebagai perpindahan atau gerakan yang polanya menyebar secara tidak merata.


Tidak ada komentar: