Terkait dengan berita-berita yang berasal dari Ahlul Kitab, maka
berita-berita tersebut tidak memenuhi kriteria validitas berita yang sah. Pertama, berita-berita Israiliyat tidak memiliki otoritasi dan supervisi yang jelas. Kedua, berita-berita Israiliyat memiliki kontradiksi antara suatu bagian dengan bagian lainnya. Ketiga, berita-berita Israiliyat yang tersebar bukanlah susunan asli berdasarkan bahasa asli melainkan hanya terjemahannya. Keempat, berita-berita Israiliyat yang tersebar mengalami berbagai perubahan-perubahan. Jadi, keberadaan berita-berita Israiliyat yang berdiri sendiri tidak dapat dijadikan sebagai sumber keyakinan. Bahkan sebagian dari kitab yang dimiliki Ahlul Kitab ada yang tidak diketahui siapa penulisnya. Bagaimana mungkin suatu kitab yang tidak diketahui siapa penulisnya kemudian dijadikan dasar dalam keyakinan dan beragama?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar