Senin, 03 Agustus 2015

Work For Life

Pekerja terbagi menjadi dua yaitu white collar worker dan blue collar worker. White collar worker terbagi ke dalam pekerjaan manajerial, profesional, dan administratif. Intinya kalau white collar worker bekerja menggunakan pikiran intelektual sedangkan blue collar worker bekerja menggunakan tenaga fisik. Ujung-ujungnya sih kesimpulannya sederhana yakni kebebasan sejati hanya dimiliki oleh pengusaha. Pengusaha memiliki alat produksi dan mempunyai wewenang dalam proses pengambilan keputusan dalam perusahaan. Kalau masih di bawah perintah atau terikat oleh aturan-aturan yang dibuat oleh orang lain maka itu kelas pekerja dan bukan kebebasan sejati. 

Work for life atau life for work? Kalau semua waktu dihabiskan untuk bekerja bagaimana manusia bisa menikmati kehidupannya? Perlu adanya gerakan yang bersifat nasional atau internasional untuk mengurangi jam kerja yang berlebihan. Ukuran jam kerja yang standar adalah 40 jam per minggu atau 8 jam per hari. Bahkan perlu adanya pengurangan jam kerja dari 8 jam per hari atau 40 jam per minggu menjadi 7 jam per hari atau 35 jam per minggu. Kalau hampir semua waktu digunakan untuk bekerja ini adalah sesuatu yang tidak masuk akal karena tentu harus ada waktu buat yang lain. Manusia perlu mengembangkan dirinya, berolahraga, berekreasi, berbelanja, menyiapkan berbagai keperluan, waktu buat keluarga, dan sebagainya. Manusia bukanlah robot.


Tidak ada komentar: