Penyimpangan yang pertama kali muncul ialah Khawarij, kemudian Syiah, kemudian Qadariyah, kemudian Murji'ah, kemudian Sufiyah, kemudian Mu'tazilah, kemudian Jahmiyah, kemudian Kulabiyah, kemudian Asy'ariyah, kemudian Maturidiyah. Kemudian setelah itu muncul hizbiyah seperti Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Jamaah Tabligh, Sururiyah, Hadadiyah, Halabiyah, dan lain sebagainya.
Adapun Ahmadiyah dan sebagian Syiah ekstrem bukanlah termasuk sekte Islam, melainkan agama lain di luar Islam. Ahmadiyah dan sebagian Syiah ekstrem adalah orang-orang kafir dan dihukumi sebagai orang murtad jika mereka enggan untuk bertobat. Apabila ada yang bertanya, jika Syiah ekstrem adalah kafir mengapa Syiah Iran masih diizinkan melakukan haji oleh pemerintah Saudi Arabia? Maka jawabannya sederhana yaitu orang-orang awam Syiah ekstrem yang hanya ikut-ikutan dan akidahnya bukan Syiah ekstrem tidaklah dikafirkan. Jadi yang jelas dihukumi sebagai kafir hanya penganut Syiah ekstrem yang tulen yaitu para tokoh-tokoh agamanya yang penipu. Seandainya pun mereka dihukumi kafir namun secara lahiriyah mereka mengaku sebagai Muslim sehingga dihukumi sebagai orang zindik atau munafik. Bukankah orang yang keterlaluan dalam kemunafikan di zaman nabi shalat di belakang nabi dan mereka itu dianggap bukan beriman?
Catatan: tulisan ini dibuat sebagai bentuk pelayanan umum terhadap ilmu pengetahuan menurut cara pandang penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar