Kamis, 06 Agustus 2015

Materialisme

Materialisme bertentangan dengan agama karena materialisme hanya mempercayai segala sesuatu yang bisa dibuktikan di dunia empiris. Itulah sebabnya materialisme menolak keberadaan Allah, surga, dan neraka karena tidak bisa dilihat oleh mata. Untuk membantah kesesatan berpikir paham materialisme adalah sebagai berikut. Sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh mata bukan berarti sesuatu itu tidak ada. Orang pedalaman tidak bisa melihat mikro organisme karena belum mengenal alat mikroskop, apa itu berarti mikro organisme tidak ada? Akal manusia terbatas demikian juga dengan pengalaman manusia juga terbatas. 

Seandainya semua kebenaran bisa dijangkau oleh akal dan kenyataan, maka hikmat diturunkan kitab dan diutusnya rasul menjadi sia-sia. Seandainya semua kebenaran bisa dijangkau oleh akal dan kenyataan, maka keimanan menjadi sia-sia. Mata manusia tidak bisa melihat Allah, akan tetapi bisa melihat alam semesta dan manusia sebagai bukti keberadaan Allah. Akal pikiran manusia pun hanya bisa menerima bahwa alam semesta dan manusia ada yang menciptakan. Sebagian orang menyangkal keberadaan Allah dan menolak agama karena mereka tidak mau bertanggung jawab terhadap perbuatannya. Mereka membenarkan perbuatan jahatnya sehingga mereka mendustakan keberadaan Allah, padahal hatinya mengakui keberadaan Allah. 

Sebagian manusia mengatakan bahwa yang namanya bukti harus bisa dilihat oleh matanya sendiri secara langsung. Argumen mereka itu begitu lemah dilihat dari berbagai sisi. Untuk membantahnya adalah sebagai berikut. Permisalan pertama, bisakah orang yang buta melihat terangnya sinar matahari? Kalau ada orang yang buta menyangkal keberadaan matahari, apakah hal itu bisa diterima? Permisalan kedua, dalam gelar perkara pun hakim bisa mengetahui kronologi kejadian perkara padahal hakim tidak melihat kejadian perkara itu secara langsung. Hakim meyakini bahwa x telah membunuh y padahal hakim tidak melihat kejadian pembunuhan itu secara langsung. Dua permisalan ini adalah dalil bahwa yang namanya bukti tidak harus bisa dilihat oleh mata sendiri secara langsung.


Tidak ada komentar: